Baterai Meledak, Maskapai Penerbangan Australia Larang Handphone Samsung Galaxy Note 7

AUCKLAND, NEW ZEALAND - APRIL 24:  The Qantas Australia 767 jet takes off for Wellington at Auckland Airport after it was flown across the Tasman to provide backup relief for Qantas New Zealand's domestic flights after the company went into recivership on Saturday.  (Photo by Phil Walter/Getty Images)
AUCKLAND, NEW ZEALAND – APRIL 24: The Qantas Australia 767 jet takes off for Wellington at Auckland Airport after it was flown across the Tasman to provide backup relief for Qantas New Zealand’s domestic flights after the company went into recivership on Saturday. (Photo by Phil Walter/Getty Images)

Eramuslim – Akibat kasus ledakan baterai Galaxy Note 7, Federal Aviation Administration di Amerika Serikat dan sejumlah negara dikabarkan memberikan panduan khusus selama di pesawat terhadap para penumpang yang membawa ponsel anyar buatan Samsung.

Di Australia, maskapai penerbangan Qantas Airlines melalui pernyataan tertulis yang dikeluarkan pada hari Kamis (8/09) melarang para penumpang untuk menggunakan atau mengisi baterai Samsung Galaxy Note 7 dalam penerbangan karena dikhawatirkan meledak.

Pihak Qantas Airlines menekankan bahwa peraturan ini berlaku untuk penerbangan domestik dan internasional baik di Qantas maupun anak perusahaan Jetstar.

Berita banyaknya masalah dan sejumlah ledakan baterai dari ponsel anyar keluaran Samsung menjadi alasan utama pihak Qantas Airlines mengambil sikap tegas untuk melarang penggunaan ponsel ini selama di dalam pesawat.

Sebagai produsen smartphone terbesar di dunia, Samsung pada pekan lalu mengumumkan penghentian sementara penjualan Galaxy Note 7 dan menarik sekitar 2,5 juta unit secara global karena berita ledakan “phablets”-nya tersebut. (Skynewsarabia/Ram)