Benarkah China Jalankan Diplomasi Perangkap Utang Di Pasifik?

“China perlu merestrukturisasi pendekatannya secara substansial jika ingin tetap menjadi pemain utama di Pasifik tanpa memenuhi tuduhan perangkap utang para kritikusnya,” tambahnya.

Untuk diketahui bahwa “diplomasi perangkap utang” sendiri didefinisikan secara luas sebagai situasi di mana negara kreditor secara sengaja meminjamkan kredit yang berlebihan ke negara debitor yang lebih kecil, dengan maksud untuk mengekstraksi konsesi ekonomi atau politik ketika negara yang lebih kecil tidak dapat membayar pinjaman.

Laporan yang sama menjelaskan bahwa karena populasi yang kecil, ekonomi yang rapuh rentan terhadap guncangan eksternal (seperti kenaikan harga minyak) atau peristiwa yang tidak dapat dikendalikan seperti bencana alam, dan lembaga pemerintah yang lemah, negara-negara Pasifik sangat rentan terhadap hutang yang menjadi tidak berkelanjutan.

China sendiri diketahui kerap mendukung pembangunan infrastruktur kepada negara-negara lain, biasanya berupa bangunan besar dan menonjol seperti jembatan atau bangunan publik yang signifikan, dan biasanya melalui pinjaman.

Bantuan China dianggap lebih cepat, lebih responsif terhadap kebutuhan elit politik lokal, dan memiliki lebih sedikit persyaratan yang melekat,” kata laporan Lowy.

“Seperti yang dikatakan oleh seorang birokrat senior Pasifik, kami menyukai China karena mereka membawa bendera merah, bukan pita merah,” tambah laporan yang sama, seperti dimuat The Guardian. (Rmol)