Muhammad Fuad MA: Manfaatkan Kunjungan Bush untuk Perkuat Posisi Indonesia

Kedatangan Presiden Amerika Serikat George W. Bush yang dijadwalkan pada tanggal 20 November 2006, menuai protes dan kritik tajam dari berbagai kelompok masyarakat dan ormas Islam akibat persiapan penyambutan yang terlalu berlebihan. Banyak pihak beranggapan kedatangan Bush tidak akan memberikan manfaat bagi Indonesia dan hanya membawa mudharat. Sebagain berpendapat, sambutan Indonesia yang ‘berlebihan’ pada Bush akan melukai umat Islam dunia, karena selama ini Bush melakukan pembunuhan banyak umat Islam di Irak, Afghanistan bahkan Palestina. Lantas apa yang bisa bisa diharapkan dari kedatangan Bush ke Indonesia dan mengapa harus ada pengamanan yang begitu ekstra ketat?

Berikut bincang-bincang eramuslim dengan pakar kajian Amerika yang juga Sekretaris Program S2 Kajian Wilayah Amerika Universitas Indonesia, Muhammad Fuad, MA.

Banyak yang berpendapat persiapan yang dilakukan pemerintah untuk menyambut kedatangan Presiden AS berlebihan. Tanggapan anda?

Presiden AS kemanapun dia pergi, dia akan menuntut pengamanan sesuai dengan level yang mereka anggap memadai. Biasanya Negara yang didatangi akan memenuhi itu.

Apakah itu merupakan suatu kewajiban?

Ya harus, tapi harus di sini dalam arti dengan negosiasi, dalam artian kita Negara Indonesia masih menganggap AS itu penting. Maksudnya, kalau kita menganggap AS sebagai musuh bisa saja kita akan dirugikan, secara tidak langsung, bisa repot juga. Seperti ketika zaman Soekarno, AS menganggap dia Presiden yang tidak disukai, akhirnya lama-kelamaan jatuh juga. Saya kira pemerintah kita masih berpendapat, membuka hubungan dengan AS menguntungkan dan penting, jadi harus dijaga.

Apakah harus sampai membuat landasan helikopter dan pengamanan sampai lima ring, sehingga mengeluarkan dana yang cukup besar?

Ini memang sedikit agak berbeda dengan pemimpin negara lainnya, kalau yang namanya Bush mau datang, ya harus ada pengamanan tertentu yang harus dipenuhi. Kalau itu memakan biaya yang besar, memang mungkin harus dialokasikan untuk itu.

Permintaan AS atas pengamanan yang ekstra ketat ini, apakah itu menunjukan AS yang paranoid, khususnya dengan Indonesia dicap AS sebagai salah satu negara sarang teroris?

Saya kira itu juga merupakan salah satu faktor lainnya, karena Indonesia sudah terjadi beberapa kali pemboman. Saya rasa itu mempengaruhi juga, namun seandainya itu tidak ada pun memang pemerintah AS atau perjalanan Presiden ke luar negeri selalu menuntut pengamanan yang luar biasa. Normal saja sudah luar biasa, apalagi di Indonesia yang sudahdipandang penghasil teroris, itu tambahan lain.

Apa yang bisa diharapkan Indonesia dari kedatangan Bush ini?

Amerika Serikat itu adalah negara besar, negara kaya, dan juga pusat kemajuan ilmu pengetahuan. Saya kira itu perlu dimanfaatkan oleh Indonesia, kalau kita berfikir, selama ini apa sih yang kita adopsi dari AS secara tidak sadar, baru hanya berbagai makanan dan dan tumbuhnya pusat perbelanjaan (mall). Sebetulnya yang kita ambil dari AS bisa lebih dari itu, misalnya bidang kebudayaan lain, ilmu pengetahuan dan pemikiran, yang lebih serius-seriuslah. Tapi selama ini yang kita adopsi hanya kebudayaan popular, yang justru sering bertentangan dengan budaya kita.

Mengenai dana yang dialokasikan itu, saya dengar 6 milyar rupiah, itu dari utang atau dari mana, saya juga tidak tahu ya. Seperti yang saya utarakan tadi, kita mau menjaga hubungan dengan AS, meskipun juga tidak mau disebut mendukungnya, Indonesia menganggap itu.

AS jarang-jarang ke sini, walaupun Bush bilang ini tidak ada yang istimewa, tapi Bush masih menganggap Indonesia masih penting. Sekalipun menurut saya, Indonesia buat AS tidak sepenting Timur Tengah. Saya kira AS ingin menjaga hubungan dengan Indonesia yang merupakan negara terbesar di Asia Tenggara dan negara yang berpenduduk muslim terbesar. AS juga menjaga paling tidak agar Indonesia tidak memusuhinya, begitu juga sebaliknya.

Menurut anda, agenda Bush ke Indonesia ini apa masih akan berhubungan dengan penanganan teroris?

Secara tidak langsung, saya rasa masih ada hubungannya, namun di sisi lain saya kira Indonesia ini masih dipandang AS, sebagai Islam yang moderat, itu sangat penting bagi AS. Kalau semua orang dipandang sebagai teroris, akan repot juga kita. Saya menganggap, AS ingin menyerukan bahwa mereka masih mau berhubungan dengan Indonesia.

Apa yang bisa dimanfaatkan dari pertemuan ini, untuk menguatkan posisi Indonesia dimata dunia?

Pertama mungkin, kalau AS memandang Indonesia sebagai Islam moderat maka dunia akan mengikutinya. Sebab jika ditanya pada Filipina dan Thailand, mereka tidak tahu adanya kelompok Muhammadiyah yang modernis, ada NU yang mencampur Islam dengan tradisi, mereka umumnya termakan oleh media massa seperti berita-berita CNN yang menampilkan berita pascatragedi 11 September menganggap Indonesia sebagai teroris, tapi kalau AS bisa melihat Indonesia sebagai moderat, mereka mungkin bisa ikut juga.

Mengenai rencana aksi besar-besaran yang akan digelar pada saat kedatangan Bush, apa pendapat anda tentang ini?

Saya rasa itu tidak masalah, kita kan katanya saat ini sudah demokrasi, kalau orang mau berdemonstrasi harus diberi kesempatan, AS juga sudah terbiasa dengan ini. Yang penting dalam pelaksanaannya tidak berbuat kerusuhan. Sebenarnya yang terpenting di sini menurut saya, sebaiknya umat Islam Indonesia mau memulai berdialog dan berhubungan dengan AS, Karena pusat ilmu pengetahuan dan ekonomi ada di sana, dan itu perlu dimanfaatkan.

Kemarahan umat Islam itu mungkin dikarenakan standar ganda yang diterapkan oleh AS?

Itu saya kira memang perlu dikritik, sering disampaikan oleh tokoh-tokoh Islam yang keberatan terhadap politik luar negeri AS terutama di Timur Tengah. Saya rasa sambil menjaga hubungan baik dengan AS, kita mencoba untuk belajar supaya bisa mengkritik AS lebih tajam dan lebih baik. Tapi juga di samping itu, kesempatan kalau mau Indonesia mengklaim sebagai Negara Islam yang moderat harus bisa menjembatani AS dengan Timur Tengah, itu akan lebih positif. Karena selama ini Indonesia tidak pernah berperan, padahal potensi itu sangat besar.

Indonesia saat ini sudah meningkatkan perannya di dunia internasional sebagai anggota tidak tetap DK PBB, kalau hubungan dengan AS bisa lebih baik maka itu bisa meningkatkan posisinya agar lebih berperan didunia terutama untuk meredakan konflik yang berhubungan dengan Islam.

Pemilu kongres di AS sudah memperlihatkan kemenangan partai Demokrat, apakah akan ada perubahan pandangan politik AS terhadap Islam?

Pandangan AS terhadap Muslim menurut saya, sangat mendalam dan kuat, dengan kemenangan Demokrat di Kongres AS, paling tidak akan mulai ada pelunakan-pelunakan tertentu, artinya selama ini Bush main senjata. Dengan mayoritas Demokrat di dalam kongres bisa lebih efektif mempengaruhi kebijakan politik. AS akan mengurangi kekerasan dan jadwal penarikan pasukan di Irak bisa dipercepat, ataupun penyelesaian Irak dapat dilakukan secara multilateral melibatkan Eropa dan Negara Islam. (novel)