Bukti Pengguna WhatsApp Turun, Telegram dan BiP Asal Turki Naik di Indonesia

Wahyudi Djafar, Direktur Eksekutif ELSAM yang juga seorang peneliti perlindungan data pribadi, mengatakan bahwa meskipun ada peningkatan unduhan aplikasi perpesanan lain, WhatsApp akan tetap dominan di Indonesia.

“Ini adalah aplikasi perpesanan pribadi yang paling ramah pengguna di Indonesia saat ini,” jelasnya kepada SCMP.

Lebih lanjut dia mengatakan salah satu dampak positif dari protes terhadap WhatsApp adalah masyarakat Indonesia sekarang akan lebih terbiasa dengan pentingnya perlindungan data pribadi, sehingga RUU Perlindungan Data Pribadi (PDP) yang diusulkan pemerintah kembali menjadi fokus.

Sementara itu, Director of Market Insights App Annie, Amir Ghodrati, mengatakan bahwa eksodus pengguna aplikasi pesan bukanlah hal yang aneh. Senada dengan Wahyudi, menurut Ghodrati, pengguna sekarang lebih perhatian soal pesan terenkripsi dan keamanan data pribadi.

“Jenis peralihan dalam aplikasi perpesanan dan jejaring sosial ini bukanlah hal yang aneh. Karena sifat dasar aplikasi sosial dan bagaimana fungsi utamanya melibatkan komunikasi dengan orang lain, perkembangannya sering kali dapat bergerak cukup cepat, berdasarkan peristiwa terkini,” jelasnya, dikutip The Guardian.

“Kami telah melihat permintaan yang meningkat selama beberapa tahun terakhir untuk pesan terenkripsi dan aplikasi yang berfokus pada privasi. Aplikasi perpesanan yang menyediakan fitur privasi mengalami pertumbuhan keterlibatan terbesar pada (paruh pertama) tahun 2020,” tambahnya.[glr]