Berjalan Bersama Dakwah

Terus berjalan dengan penuh keshabaran. Semakin banyak yang bergabung bersama dengan Komunitas Eramuslim (KEM). KEM bukan hanya di Jabotabek, tetapi ada di Bandung, Solo, Tegal, Malang, dan Surabaya. Sebuah komunitas baru, yang lebih berorientasi pada amal-amal dakwah.

Belum lama ini berbagai perwakilan KEM telah bertemu di Jakarta. Semuanya dalam rangka meneguhkan tekad (azzam) serta komitmen dalam dakwah. Hari-hari dalam perjalanan perjuangan menegakkan agama Allah (Dinullah) ini, perlu amal-amal yang sungguh-sungguh dan serius. Betapa banyaknya tuntutan untuk beramal. Kerena, kondisi yang ada, khususnya masyarakat kaum muslimin, yang masih banyak belum memahami Islam, dan mereka memerlukan dakwah.

Hari Ahad, kemarin, berlangsung silaturahim keluarga KEM Jabotabek, yang berlangsung di ABT, Srengseng , Jakarta Barat. Acara yang berlangsung sangat menarik, disampaikan oleh Dr.Haydar Bawazir, dan Ustad Adlan. Keduanya memberikan tauiyah yang mengajak para anggota komunitas KEM, mempunyai sikap indibat (disiplin) dalam rangka berdakwah membela agama Allah. Acara itu dihadiri 100 ikhwan dan akhwat.

KEM Bandung, sudah lebih maju dalam perjalanannya, kesempatan memperluas dakwah semakin nyata, Ustad Saiful Islam,  dan lainnya, terus mengembangkan dakwah di kota Bandung. Bahkan, sarana-sarana seperti radio dan telivisi, sekarang juga sudah dapat digunakan. Tidak lagi terbatas. Semua peluang yang lebih besar, terus terbuka,dan bahkan yang terlibat semakin luas. Inilah buah dari dakwah yang dengan bekal tekad dan kesungguhan (mujahadah).

Di Bandung, ada radio, telivisi, dan radio streaming (Najswa) dapat diakses, dan memberikan arahan-arahan yang sangat penting bagi para anggota KEM. Semua ini dapat terlaksana dengan adanya para mukhsinin, yang mereka memahami gerak dakwah baru, yang lebih berorientasi kepada keinginan menjadi pribadi-pribadi mulia, yang tidak terkontaminasi dengan kehidupan dunia.

Di Surabaya dan Malang, perlahan-lahan, berjalan pula kegiatan KEM, dan terus melakukan kegiatan dakwah, dan melalui penyebaran pemikiran (nashrur fikrah), di mana salah seorang aktivis KEM Surabaya menerbitkan bulletin, yang bersumber dari media eramuslim.com. Dengan oplah 2.000 eksemplar setiap bulannya, berhasil memberikan tauiyah penting bagi masyarakat Surabaya. Inilah perkembangan baru dari KEM. Wallahu’alam.