Umat Islam Jangan Terpancing Anarkis!

papuaMapEramuslim.com – Umat Islam harus marah menyikap kejadian Iedul Fitri lalu yang menimpa Muslim Tolikara. Namun marahlah yang bijak. Marah yang bijak adalah dengan menuntut aparat keamanan agar secepatnya menuntaskan dan menangkap pelaku aksi teror terhadap Muslim Tolikara yang sudah sebenarnya sudah jelas nama-namanya. Surat edaran dari Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) yang ditandatangani dua pendetanya adalah pegangan yang lebih dari cukup untuk melakukan penangkapan. Kawal pengusutan hukum atas kasus ini dengan kepala dingin. Itu saja.

Namun jika umat Islam marah dengan melampiaskan kemarahan dengan bertindak anarkis, seperti membakar gereja, merusak rumah ibadah agama lain, meneror pemeluk agama lain, itu jelas kemarahan yang tidak bisa dibenarkan. Karena hal itu justru memperburuk citra Islam dan merugikan umat Islam secara keseluruhan.

Apalagi dalam kaitannya dengan proxy war, ada pihak-pihak yang memang tengah bermain api dengan membenturkan umat Islam dengan umat Kristen di Papua, di mana ujung-ujungnya akan tercipta stigma jika Papua tidak pernah aman selama berada di bawah naungan NKRI. Kemerdekaan Papua yang kaya dengan kandungan emas, timah, tembaga, dan URANIUM, menjadi tujuan akhirnya.

Kita patut sayangkan dan sesalkan terjadinya aksi pengrusakan sejumlah gereja di tanah air menyusul terjadinya Tragedi Muslim Tolikara. Bisa jadi ini memang dilakukan elemen-elemen umat Islam yang melampiaskan kemarahannya dengan akal pendek. Namun juga bisa jadi ini malah dilakukan oleh oknum-oknum yang ingin membenturkan Islam dengan Kristen hingga bisa berujung pada kerusuhan massal di mana mereka ingin menguasai Indonesia. Ingat, Indonesia sekarang tengah menjadi target penguasaan Aseng. Janganlah lengah. Sebab itu, umat Islam harus jaga diri. Jangan sampai terpancing provokasi untuk anarkhis, yang akhirnya akan merugikan diri sendiri. (rz)