David Hirst: 2016 Adalah Tahun Perang Terbuka Dengan Ikhwanul Muslimin

Ikhwanul MusliminEramuslim – Analis politik dan penulis kenamaan asal Inggris, David Hirst, menyebut tahun 2016 sebagai tahun perang terbuka antara negara-negara Arab beserta sejumlah negara Eropa dengan organisasi Ikhwanul Muslimin.

“Tidak hanya Mesir, Jordania, UEA dan sejumlah negara Eropa seperti Inggris, bahkan organisasi Negara Islam dalam terbitan majalahnya Dabiq pada pekan kemarin khusus membahas kelompok Ikhawanul Muslimin dan mengkafirkannya,” tulis David Hirst dalam artikel terbitannya di situs berita Arab 21 dengan tema ‘Musim Perang Terbuka Dengan Ikhwanul Muslimin’.

David Hirst melanjutkan, “Mereka (IS) menyebut kelompok asal Mesir ini dengan sebutan agama Ikhwanul Muslimin yang dituding membawa ajaran kombinasi antara demokrasi, liberalisme, tanpa kekerasan dan sosialisme yang di impor dari Barat.”

Sementara itu secara bersamaan dengan terbitnya majalah Dabiq milik Negara Islam pada 13 April kemarin, pihak berwenang Jordan mengumumkan penyegelan kantor pusat organisasi Ikhwanul Muslimin di ibukota Amman serta pelarangan untuk ikut dalam pemilihan umum Jordania.

Menurut Hirst, baik PM Inggris David Cameron, presiden kudeta Abdel Fattah Sisi dan Raja Abdullah II sadar bahwa sepertiga pemilih di Timur Tengah akan memberikan suaranya kepada para politikus Islam dalam pemilihan umum yang bebas dan adil. Hal ini berarti memberikan kesempatan luas bagi kelompok-kelompok Islam moderat seperti Ikhwanul Muslimin untuk tumbuh menjadi besar di kawasan. (Rassd/Ram)