Dua Jurnalis di Wuhan Pengungkap Virus Corona ‘Hilang’, Apa Sebabnya?

Kemudian pada 1 Februari, Fang merekam suata kejadian yang menyita perhatian orang dan telah ditonton lebih dari 200 ribu kali.

Fang menunjukan delapan mayat yang ditumpuk di dalam minibus di luar rumah sakit di Wuhan.

Setelah video itu viral, Fang menuduh polisi menerobos masuk ke rumahnya pada malam hari yang sama, dan menginterogasi tentang video tersebut.

Dia dibawa pergi, diberi peringatan lalu akhirnya dibebaskan oleh polisi.

Fang tidak berhenti. Kemudian pada 9 Februari, ia kembali membagikan sebuah video durasi 13 detik dengan tulisan “semua orang memberontak – menyerahkan kembali kekuasaan pemerintah kepada rakyat”.

Setelah video itu, akun media social menjadi sunyi.

Apa yang diketahui tentang Chen Qiushi?

Chen adalah mantan pengacara hak asasi manusia yang kemudian menjadi jurnalis video. Ia cukup dikenal di kalangan aktivis.

Reputasi perjuangan Chen terbangun dan dikenal sejak ia mengabarkan peristiwa protes di Hong Kong, Agustus lalu.

Saat dia kembali ke daratan China, otoritas China melecehkan dan memberangus akun sosial dan hasil liputannya.

Tidak berhenti sampai di situ, akun sosial media Chen di China yang dilaporkan memiliki 700 ribu pengikut dihapus.

Perlakuan Pemerintah China, tidak mampu membuat Chen diam.

Pada bulan Oktober lalu, ia membuat akun YouTube yang kini memiliki 400 ribu pengikut. Ia juga memiliki lebih dari 265 pengikut di Twitter.

Pada akhir Januari lalu, Chen memutuskan untuk masuk ke dalam Wuhan guna melaporkan situasi yang memburuk di sana.

“Saya akan menggunakan kamera saya untuk mendokumentasikan apa yang sebenarnya terjadi. Saya berjanji tidak akan … menutupi kebenaran,” kata Chen dalam video YouTube pertamanya.

Setelah sampai di Wuhan, Chen mengunjungi berbagai rumah sakit di Wuhan, melihat kondisinya dan berbicara dengan para pasien.

Chen menyadari tindakan itu membahayakan dirinya. Dia mengatakan kepada wartawan BBC John Sudworth awal bulan ini bahwa dia tidak yakin berapa lama bisa melanjutkan tindakan itu.

“Sensornya sangat ketat dan akun orang-orang ditutup jika mereka membagikan konten saya,” katanya.

Kemudian, pada tanggal 7 Februari lalu, sebuah video dibagikan di akun Twitter Chen – yang saat ini dikelola oleh temannya.