Eramuslim – Surat kabar Inggris The Times melaporkan bahwa Rusia dan Turki telah sepakat menandatangani kerjasama pertukaran informasi intelejen mengenai perang di Suriah, seperti dilansir dari seorang pejabat Rusia.
Kedua belah pihak telah mencapai kesepakatan pertukaran informasi intelijen di Suriah seja musim panas kemarin, setelah membaiknya hubungan Moskow dengan Anakara pasca peristiwa penembakan pesawat Sukhoi 24 pada akhir November tahun 2015.
Dalam perjanjian tersebut, Rusia akan memberikan laporan intelijen kepada Turki untuk membantu dalam operasi Perisai Eufrat melawan pejuang Kurdi dan organisasi Negara Islam di Suriah.
Para analis menyebut Rusia telah berhasil mengambil keuntungan dari retaknya hubungan antara Turki dengan Amerika Serikat pasca gagalnya upaya kudeta terhadap Presiden Recep Tayyip Erdogan pada 15 Juli kemarin.
Dalam konteks terkait, wakil pertama Ketua Komite Pertahanan Parlemen Rusia, Franz Clintsavic, mengatakan bahwa Turki secara tidak telah terlibat dalam pertukaran informasi intelejen antara Rusia, Suriah, Irak dan Syiah Iran. (Skynewsarabia/Ram)
