Dipesan Jokowi, Avigan Obat Corona COVID-19 Ditolak Korea Selatan

“Obat ini juga menunjukkan efek samping yang serius, seperti kematian janin dalam penelitian pada hewan.”

Uji Coba Obat Remdesivir

Pemerintah Seoul telah mengizinkan penggunaan Remdesivir, obat anti-viral eksperimental untuk mengobati pasien COVID-19 sebagai bagian dari percobaan. Remdesivir, obat yang diteliti dan dikembangkan raksasa farmasi AS, Gilead Sciences, sebelumnya diuji pada virus Ebola.

Kementerian itu juga mengizinkan obat anti-virus yang dikembangkan secara lokal yang disebut Virus Suppressing Factor (VSF) untuk mengobati pasien COVID-19 atas permintaan Rumah Sakit Universitas Nasional Seoul.

Pasien COVID-19 diberikan dengan terapi yang disebut HzVSFv13, jenis injeksi VSF yang dikembangkan oleh perusahaan bio menengah ImmuneMed.

Sejauh ini, sebagian besar pasien coronavirus telah diberi perawatan untuk meringankan gejala mereka, sementara pasien yang parah diberi kombinasi obat flu dan Kaletra, obat anti-retroviral yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi global AbbVie Inc. dan digunakan untuk mengobati HIV.

Tentang Obat Avigan

Avigan atau Favipiravir adalah agen anti-virus yang secara selektif dan berpotensi menghambat RNA-dependent RNA polimerase (RdRp) dari virus RNA. Fujifilm Toyama mengembangkan obat ini pada tahun 2014 dan telah diuji coba kepada manusia yang terinfeksi virus corona COVID-19 sejak Februari.

Uji klinis dilakukan pada 200 pasien di rumah sakit Wuhan dan Shenzen. Dari Shenzhen sendiri, menyumbang 80 pasien, 35 pasien yang menerima perlakuan obat oral favipiravir, dan 45 orang dalam grup kontrol (tidak minum obat favipiravir), mengutip dari Xinhuanet.