Dokter PBB: Pemerkosaan Muslimah Rohingya Dilakukan Sitematis

Eramuslim – Para dokter Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkapkan bahwa pemerkosaan massal yang dilakukan tentara Myanmar terhadap Muslimah Rohingya dilakukan secara sistematis. Mereka menduga ini sengaja dilakukan untuk mengusir warga etnis Rohingya.

Pernyataan ini diungkapkan delapan pekerja kesehatan di Cox’s Bazar, Bangladesh, yang merawat lebih dari 25 perempuan korban pemerkosaan sejak Agustus lalu kepada Reuters. Para dokter bercerita bahwa para korban pemerkosaan menyebut tentara Myanmar bertindak kejam saat melakukan tindakan kejinya tersebut.

Keterangan senada juga diberikan para dokter di klinik yang dikelola Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) di Leda, Bangladesh.

Koordinator kesehatan klinik di Leda, Niranta Kumar menyebut Tentara Myanmar sepertinya melakukan tindakan agresif terhadap terhadap perempuan.

Para dokter di Leda menunjukkan dokumen medis kepada Reuters tentang seorang perempuan berusia 20 tahun yang diperkosa tentara di Myanmar. Perempuan itu dirawat sejak 10 September lalu. “Tentara menarik rambutnya dan menggunakan senapan untuk memukulnya sebelum akhirnya diperkosa,” demikian bunyi laporan medis tersebut.

Dokter juga menemukan banyak luka di bagian organ intim korban pemerkosaan. “Itu menunjukkan kalau perempuan Rohingya dipaksa dan diperlakukan tidak manusiawi,” ujar petugas medis IOM Tasnuba Nourin.

Kemudian, lima perempuan pengungsi Rohingya yang baru datang juga melaporkan diri sebagai korban pemerkosaan. Mereka mengalami luka fisik yang dialami banyak korban lainnya.

Di klinik milik Pemerintah Bangladesh yang didukung lembaga PBB di Ukhia juga merawat 19 perempuan korban pemerkosaan. “Bukti pemerkosaan adalah luka gigitan, luka di organ intim, dan pengakuan pengungsi,” ujar Misbah Uddin Ahmed, dokter yang bertugas di klinik. Dia menuding kalau pelaku pemerkosaan adalah tentara Myanmar. (SI/Ram)