Eramuslim – Mantan Hakim di Tentara Pembebasan Suriah, Dr Abdullah al-Muhaysini mengungkapkan motif sebenarnya di balik kemungkinan serangan Amerika Serikat dan sekutunya terhadap rezim Syiah Bahsar al Assad.
Dalam postingannya di saluran Telegram miliknya, Dr Abdullah al-Muhaysini menjelaskan, “Apakah mungkin bagi Amerika yang biasa menonton pembantaian yang dilakukan Bashar al Assad dengan segala cara akan terkejut dengan pembantaian terbaru. Apakah Anda percaya mereka tiba-tiba bangun mengasihi anak-anak Douma?”
“Jawabannya tentu saja tidak, tapi secara singkat Amerika sedang menunggu momen bagiannya untuk mendapatkan bagian yang lebih besar di Suriah. Dan saat ini tampaknya telah tiba!” ujar Dr Abdullah al-Muhaysini.
Dr Abdullah al-Muhaysini menyerukan kepada faksi-faksi perlawanan Suriah agar mengatur ulang strategi mereka untuk memulihkan hak-hak mereka yang hilang.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump pada hari Rabu (11/04) kemarin berjanji untuk melakukan serangan terhadap rezim Suriah dengan “rudal pintar” sebagai pembalasan atas serangan kimia terhadap kota Douma yang menewaskan hampir 100 warga sipil dan melukai 1.000 lainnya pada Sabtu (7/04) akhir pekan kemarin. (eldorar/ram)
