Drama Konspirasi Senjata Nuklir Iran – AS – Israel Terus Berlanjut, Coba Yakinkan Publik Bahwa Diplomasi Tidak Berjalan

PM Israel Benyamin Netanyahu mencoba meyakinkan publik internasional bahwa diplomasi telah gagal mencegah Iran melanjutkan program pembuatan nuklirnya, seraya memberikan peringatan bahwa program ini semakin mendekati “tanda bahaya.”

“Iran semakin memperkaya uranium, kinerja semakin dipercepat,” dan “waktu semakin menipis” bagi upaya diplomatis untuk mencegah republik Islam ini meraih kapabilitas nuklir, Netanyahu mengatakan pada hari Senin kemarin.

“Kita harus menghentikan program pemberdayaan nuklir mereka sebelum terlambat,” ia memperingatkan dalam pidatonya via satelit kantor Israel ke  Dewan Urusan Publik Israel Amerika, dewan pro-Israel terbesar di AS.

“Dan saya harus katakan,” Netanyahu menambahkan,” dari hati yang terdalam, serta pikiran yang jernih, kata-kata saja tidak akan menghentikan Iran.”

“Diplomasi tidak berjalan,”katanya.

Sanksi saja juga tidak cukup untuk menghentikan Iran, ia mengatakan. Harus digabungkan dengan sebuah ancaman militer yang masuk akal dan jelas jika diplomasi dan saksi gagal.”

Dalam konferensi yang sama, Wapres AS Joe Biden mengatakan bahwa Presiden Barack Obama ‘tidak membual’ tentang niat Amerika untuk menghentikan Iran memiliki senjata nuklir.

“Kami tidak ingin berperang. Kami siap berunding dengan damai. Namun seluruh opsi sudah siap, termasuk kekuatan militer,” kata Biden.

“Kami masih percaya masih ada waktu dan ruang (bagi diplomasi,” ia menambahkan.

Biden mengatakan bahwa sebuah bom nuklir dalam kekuasaan Iran akan menjadi “ancaman nyata” bagi Israel, membahayakan sekutu-sekutu AS lainnya di Timur Tengah dan merusak kestabilan dunia.

(al-jazeera)