11 Warga Sipil Tewas Akibat Serangan Udara AS Di Afghanistan

Sebelas warga sipil tewas dalam serangan udara dini hari Jumat di provinsi Nangarhar, Afghanistan timur.

Saulai Shinwari, gubernur provinsi Haskamena, mengatakan empat dari korban tewas adalah wanita dan anak-anak, dan ia juga mengatakan bahwa pemboman AS ini telah menargetkan sebuah mobil yang membawa warga sipil dalam perjalanannya keluar dari daerah tersebut.

Dia menjelaskan bahwa semua korban berasal dari satu keluarga, dan korban sudah “tidak dapat diidentifikasi lagi.”

Wilayah tersebut memang saat ini berada di bawah kendali ISIS, namun korban tewas adalah warga sipil yang mencoba meninggalkan daerah tersebut.

Tidak diketahui angkatan udara mana yang berada di balik serangan tersebut, namun sebagaimana yang telah diketahui bahwa hanya angkatan udara Afghanistan dan Amerika saja yang memiliki akses udara di wilayah ini.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Pertahanan Afghanistan, Jenderal Dullet Vaziri, menegaskan adanya pemboman oleh pasukan asing di wilayah Haskamena, yang menyebabkan “pembunuhan lima pemberontak dan melukai dua orang yang terluka.”

Dia menambahkan bahwa tidak ada informasi yang berkaitan dengan korban sipil, “namun kami telah memerintahkan sebuah delegasi untuk menyelidiki hal ini,” ia menekankan bahwa serangan tersebut dikoordinasikan dengan pihak berwenang Afghanistan.

Seorang juru bicara pasukan AS di Afghanistan mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki “tuduhan,” tersebut namun pada saat yang sama pejabat setempat justru menyalahkan Amerika Serikat atas serangan tersebut.

Perlu dicatat bahwa jumlah korban sipil yang disebabkan oleh serangan udara mengalami peningkatan, dan 95 warga sipil terbunuh dan 137 orang terluka dalam serangan udara oleh Angkatan Udara Afghanistan dan Amerika Serikat dalam enam bulan pertama tahun ini, hal ini menunjukkan jumlah korban yang meningkat secara signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, seperti yang lernah dikatakanPBB pada bulan Juli lalu. (ajzr/hr)

https://m.eramuslim.com/resensi-buku/konspirasi-penggelapan-sejarah-indonesia-eramuslim-digest-edisi-10.htm