4.000 Pasukan AS yang Tewas di Irak, Jadi Isu Utama Kampanye Capres

Jumlah korban tewas pasukan AS di Irak yang mencapai angka 4.000 orang memicu kontroversi tajam di publik AS yang menganggap angka itu sangat mengerikan. Padahal Bush telah menetapkan kekuatan militernya akan tetap ditempatkan di Irak.

Kontroversi ini menjadi lebih tajam mengingat dalam waktu dekat akan dilakukan pemilu presiden di mana dua partai besar AS, Partai Demokrat dan Partai Republik akan bersaing ketat.

Soal jatuhnya korban hingga mencapai 4.000 an orang pasukan AS, diakui sebagai peristiwa yang memprihatinkan bagi militer AS. Greg Smith, juru bicara pasukan AS di Irak mengatakan, dirinya telah berkomunikasi dengan seluruh keluarga korban dan ia menyebutkan bahwa kerugian yang mereka alami adalah duka bagi Amerika.

Ia juga menyampaikan bahwa angka 4.000 korban itu mau tidak mau sangat mempengaruhi opini publik AS. “Padahal dalam enam bulan lalu, kondisi di Irak berupaya diarahkan agar aksi kekerasan berkurang dan menekan jumlah korban yang meninggal dari pihak pasukan AS, ” ujar Steven P, pakar urusan politik pertahanan hubungan luar negeri AS.

Kampanye presiden yang kini sedang berlangsung di AS, antara Hillary Clinton dan Barack Obama jelas terpengaruh dengan angka korban itu. Keduanya menyatakan, pemerintah AS harus segera menetapkan jadwal penarikan mundur pasukan AS dari Irak.

Obama yang diusung oleh Partai Demokrat yang sejak awal menolak kehadiran pasukan AS di Irak menyatakan, kelak akan segera menarik pasukan AS di Irak, bila dirinya menduduki kursi nomor satu di AS. Tapi tidak demikian bagi capres AS John McCain dari Partai Republik. Ia beranggapan, bagaimanapun pasukan AS harus tetap berada di Irak. “DItariknya pasukan AS dari Irak berarti kemenangan bagi Al-Qaidah, ” ujarnya. (na-str/aljzr)