487 Aktivis Armada Kebebasan Ditahan di Penjara Israel

Israel telah memenjarakan 487 aktivis internasional yang ditangkap selama penyerbuan mematikan terhadap konvoi bantuan kemanusiaan untuk Gaza, sementara 48 orang lainnya harus "diusir."

Mereka yang ditahan berada dalam tahanan di penjara Israel di wilayah selatan Asdod, sedangkan 48 lainnya akan dibawa ke bandara Ben Gurion internasional dan dikirim kembali ke negara asal mereka, AFP mengutip laporan radio publik Israel mengatakan pada hari Selasa (1/6).

Para aktivis internasional diinterogasi oleh polisi Israel pada hari Selasa ini, sehari setelah armada kapal mereka diserbu oleh pasukan Israel di perairan internasional, 150 km (90 mil) dari Gaza.

Israel menahan para aktivis kemanusiaan di bawah sensor media yang ketat dan membuat mereka benar-benar terputus dari dunia luar, untuk memastikan tidak ada kontradiksi dari versi kejadian pada hari Senin kemarin.

Serangan pada subuh hari itu menyebabkan 20 orang wafat, menurut saluran TV Al-Aqsa, dan sekitar 50 lainnya terluka dan saat ini dirawat di rumah sakit Israel.

Operasi brutal Israel mengundang kecaman luas dari masyarakat internasional dan mendorong negara-negara di seluruh dunia memanggil Duta Besar Israel untuk meminta penjelasan.

Dewan Keamanan PBB melakukan sidang darurat untuk membahas serangan Israel terhadap armada kebebasan, dengan sebagian besar anggota dewan keamanan yang terdiri dari 15 negara menyerukan penyelidikan menyeluruh atas insiden tersebut.

Ada banyak warga Turki di antara 700 aktivis yang menyertai konvoi enam kapal armada kebebasan. Termasuk pegiat kemanusiaan internasional dari Israel dan Palestina serta Amerika dan negara-negara Eropa – di antara mereka ada yang berprofesi sebagai politisi, korban Holocaust yang selamat dan penulis Swedia.

Versi Tel Aviv menegaskan bahwa sembilan aktivis tewas dalam serangan laut di kapal Mavi Marmara, yang oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu serangan itu dibenarkan sebagai tindakan untuk "membela diri."

Armada kebebasan menuju Gaza membawa lebih dari 10.000 ton bantuan kemanusiaan untuk mematahkan blokade panjang terhadap Jalur Gaza, yang telah membuat rakyat Gaza menderita.(fq/prtv)