Abu Yahya : Muslim Uyghur Harus Bersiap Melakukan Perang Suci

Al Qaidah menyampaikan kepada muslim Uyghur untuk bersiap-siap melakukan perang suci (jihad). Hal ini disampaikan oleh Abu Yahya Al-Libi, yang memberikan komentar berlangsunya kekerasan yang terjadi di ibukota propinsi Xinjiang, Uyghur. Abu Yahya Al-Libi adalah tokoh Al-Qaidah, yang memiliki kemampuan strategis. Pernyataan keras Al-Libi menyusul kekerasan yang dilakukan militer China terhadap minoritas Uyghur, beberapa waktu yang lalu.

Militer China meningkatkan keamanannya di jalan-jalan kota Urumqi, yang menjadi ibukota Xinjiang. "Tidak ada jalan penyelamatan dan mencegah penindasan serta tirani, sampai kaum muslimin .. melakukan persiapan dengan sungguh-sungguh untuk jihad. Dengan atas nama Allah, dan senjata yang ada ditangan dapat melawan para penjajah yang brutal", ucap Ali yang disiarkan melalui video oleh Islam Web. Dan, Abu Yahya itu menyampaikan dalam bahasa Arab.

Muslim Uyghur yang hidup di propinsi yang terletak di barat China, Xinjiang, umumnya adalah keturunan Turkistan. Mereka bukan asli dari suku Han, yang mayoritas di China, tapi mereka merupakan keturunan Turki, yang selam ini terdiskriminsi oleh masyoritas suku Han. Selain itu, mayoritas orang-orang Uyghur adalah penganut agama Islam. Pernyataan Al-Libi ini dapat dipahami sebagai reaksi kekerasan yang dialami muslim di Uyghur, yang mengakibatkan 200 muslim tewas di ibukota Urumqi.

"Apa yang saya lihat dengar kejadian yang dialami orang-orang keturunan Turkistan, bukan kejadian atau peristiwa semalam (tiba-tiba). Peristiwa yang berlangsung di Urumqi adalah respon akibat penindasan yang keras, yang dilakukan militer China. Intifadah adalah respons dari kaum muslimin di Urumqi,di mana pemerintah China melakukan pembersihan terhadap minoritas Turkistan secara sistimatis melalui cara-cara yang repressif", ujar Al-Libi. "Ini bukan aksi unjuk rasa yang pertama, mereka menentang penindasan terhadap umat muslim, dan berjuang untuk menjaga identitas mereka", tambah Al-Libi. Tokoh Al-Qaidah ini juga menyampaikan pesan-pesan melalui video, dan menyerukan kepada umat seluruh dunia untuk memberikan dukungannya kepada muslim Uyghur.

Al-Libi mengingatkan perjuangan kaum muslimin di Afghanistan dalam memerangi penjajah atheis Soveit, dan memenangkan perang melawan penjajah tahun 1980. Perjuangan yang dimenangkan pejuang Islam di Afghanistan itu,

"Kepada anda, negara atheis (anti tuhan), anda semua harus mengakhiri, dan anda akan memenangkan seperti ketika menghadapi negara ‘Beruang Merah’ Soviet. Jangan takut, meskipun anda semua kelompok minoritas Muslim, tapi anda akan memiliki kekuatan dengan iman", ucap Al-Libi.