Aksi Diam dan Petisi Aktivis Inggris Tuntut Pembebasan Syaikh Raed Salah

Sejumlah organisasi massa di Inggris menggelar aksi diam di depan kantor perdana menteri Inggris di Downing Street, sebagai protes atas penahanan Syaikh Raed Salah–tokoh perjuangan Palestina–pada Senin (4/7).

Aktivis dari Stop the War Coalition, British Muslim Initiative, Palestinian Foruk in Britain dan Friends of Al-Aqsa, selain melakukan aksi diam juga membuat mengeluarkan petisi berisi tuntutan agar Syaikh Salah dibebaskan. Mereka menyerukan warga masyarakat ikut menandatangani petisi yang akan dikirik ke Kementerian Dalam Negeri Inggris.

Dalam petisi itu, para aktivis itu juga menuntut agar Kementerian Dalam Negeri mencabut ancaman deportasi terhadap Syaikh Salah, memperlakukan Syaikh Salah sebagai aktivis kemanusiaan dan memberikan kesempatan bagi Syaikh Salah untuk menyampaikan bantahan dan menolak semua tuduhan yang dikenakan padanya, di pengadilan.

Aparat berwenang Inggris memindahkah Syaik Salah dari penjara imigrasi ke lembaga pemasyarakat formal pada Jumat (1/7), tanpa memberikan alasan pemindahan tersebut. Pemindahan Syaikh ke penjara formal akan mengganggu persiapan pernyataan banding Syaikh Salah terhadap perintah deportasi yang dikeluarkan pemerintah Inggris.

Batas waktu permohonan banding Syaikh Salah atas perintah deportasi adalah tanggal 6 Juli 2011. Sementara pihak penjara sudah memberikan informasi pada pengacara Syaikh Salah, bahwa tim pengacara tidak boleh mengunjungi Syaikh Salah di penjara sampai tanggal 11 Juli, lima hari setelah batas waktu permohonan banding berakhir.

Aksi diam yang dilakukan aktivis di Inggris merupakan protes atas tindakan pemerintah Inggris yang berupaya membungkam Syaikh Salah dan melarang Syaikh Salah bicara dengan tim pengacaranya.

Penahanan Syaikh Salah oleh aparat keamanan Inggris menuai kecaman bukan hanya dari rakyat Palestina. Dewan Nasional Palestina di Yerusalem, bersama warga Arab yang menjadi anggota parlemen Israel, dan perdana menteri dari Fatah Salam Fayyad sudah menyampaikan kecamannya terhadap pemerintah Inggris. (kw/IW)