Aktivis HAM: Israel Negara Teroris Bajak Laut

Serangan mematikan Israel terhadap armada Kebebasan adalah sama saja dengan pembajakan, di mana pasukan Israel menyerang armada di perairan internasional, kata para aktivis HAM.

Aktivis hak asasi manusia dan wartawan telah mengecam pembantaian yang dilakukan Israel setelah kekerasan Senin pagi terhadap konvoi bantuan yang akan memecahkan blokade terhadap Jalur Gaza dan menyamakan aksi Tel Aviv tersebut sebagai serangan bajak laut di laut lepas.

"Serangan Israel sama sekali tidak beralasan terhadap armada bantuan karena terjadi di perairan internasional dan Israel tidak memiliki dasar hukum untuk mengontrol wilayah itu dan konvoi bantuan bisa membawa apa pun yang mereka suka. Bantuan kemanusiaan hanya sebagian kecil dari apa yang dibutuhkan oleh rakyat Gaza," kata Wartawan Amerika, Henry Norr kepada Press TV pada hari Selasa (1/6).

Selain itu, ia menambahkan bahwa mustahil bagi Israel untuk menciptakan keamanan karena keamanan hanya bisa dicapai melalui perdamaian dan bukan melalui sistem persenjataan yang bernilai miliaran dolar yang disediakan pemerintah AS untuk Tel Aviv .

AS terus memompa bantuan sebesar tiga milyar dolar ke Israel setiap tahunnya bersama dengan bantuan untuk "alokasi lain" karena sebagian besar dari RUU pro-Israel mendapatkan dukungan luas Kongres atas "lobi kuat" bagi rezim Israel di negara AS, kata Norr.

Sebagian besar paket bantuan militer yang diberikan kepada rezim Zionis Israel sebagai bagian dari apa yang disebut skema "defensif" sehingga pejabat AS bisa menghapus rintangan hukum yang mungkin menghalangi jalan mereka, tegasnya.

Sementara itu, Adie Mormech, aktivis hak asasi manusia yang berkampanye untuk memecahkan pengepungan Gaza mengatakan, "Serangan itu juga menggambarkan pelanggaran hukum Israel dan masyarakat internasional membiarkan orang-orang yahudi Israel bertindak sesuka hatinya."

"Bantuan dari armada kebebasan untuk Gaza datang karena sekitar 80 persen rakyat di Gaza hidup di bawah garis kemiskinan di bawah blokade Israel dan memerlukan kebutuhan dasar sehari-hari," lanjutnya.

Serangan terhadap kapal yang mengangkut sekitar 10.000 ton bantuan kemanusiaan untuk warga Gaza menewaskan sedikitnya 20 orang dan melukai puluhan lainnya.(fq/prtv)