Al-Manar Kecam Penggunaan Buku "Anne Frank" di Sekolah-Sekolah Libanon

Stasiun televisi Hizbullah mengkritik dan mengecam peredaran buku teks sekolah yang digunakan sekolah-sekolah Libanon berbahasa Inggris, karena buku tersebut memuat kutipan-kutipan yang diambil dari buku "Catatan Harian Anne Frank".

Buku yang populer di seluruh dunia itu merupakan catatan harian pengalaman seorang anak perempuan Yahudi selama dalam persembunyian, menghindari kejaran prajurit-prajurit Nazi yang memburu orang-orang Yahudi di Eropa pada masa Perang Dunia II tahun 1942-1944.

Di Libanon sendiri, buku "Catatan Harian Anne Frank" diterbitkan dalam bahasa Inggris dan Arab serta dijual bebas. Namun menurut stasiun televisi milik Hizbullah, Al-Manar, distribusi dan penjualan buku tersebut melanggar hukum yang berlaku di Libanon, yang melarang barang-barang impor dari Israel dan melarang kerjasama dengan institusi-institusi Israel.

Dalam situsnya, Al-Manar menyatakan bahwa buku "Anne Frank" isinya cuma kisah penyiksaan orang-orang Yahudi selama PD II. Tapi yang lebih berbahaya adalah, metode penulisan dan narasi yang digambarkan dalam buku tersebut dimana penyiksaan dan pengejaran kaum Yahudi digambarkan secara dramatis dan emosional.

Pengacara dari organisasi Komite Boikot Produk Zionis di Libanon, Naeem Qal’ani juga mengungkapkan keprihatinannya atas penggunaan buku-buku sekolah yang memuat kisah Anne Frank. "Tindakan ini bisa dikenakan sanksi hukum berdasarkan undang-undang pidana. Para penyalur dan importir buku itu bisa digugat secara hukum," kata Qal’ani pada stasiun televisi Al-Manar.

"Ini merupakan pelanggaran hukum dan tindakan itu mengarah pada normalisasi hubungan dengan Israel. Kantor Kejaksaan Agung Libanon harus segera bertindak, karena peredaran dan distribusi buku tersebut merupakan tindak kriminal," sambung Qal’ani.

Setelah Al-Manar menurunkan laporan tentang buku Anne Frank, sebuah sekolah di Libanon yang tidak mau disebut namanya menyatakan sudah menghapus buku teks tersebut sebagai buku pegangan berdasarkan kurikulum sekolah tersebut.

Namun laporan Al-Manar itu memicu reaksi keras dari organisasi American Gathering of Jewish Holocaust Survivors and Their Descendants yang berbasis di New York. Dalam pernyataannya, organisasi itu mengecam Al-Manar dan menuding tv Hizbullah itu telah membuat laporan yang menolak adanya holocaust. (ln/JP)