Wakil menteri luar negeri Libya mengatakan kepada duta besar Uni Eropa di Tripoli bahwa jaringan al-Qaidah telah mendirikan sebuah emirat Islam di Derna, di Libya bagian timur, yang dipimpin oleh seorang mantan tahanan AS di teluk Guantanamo Bay.
Namun, warga di kota itu telah mengatakan kepada wartawan tidak ada substansi yang mendasar dari rumor ini, yang mereka klaim pemerintah Libya sengaja menabur rumor untuk "menakut-nakuti Eropa."
"Al-Qaidah telah membentuk sebuah emirat Islam di Derna dipimpin oleh Abdulkarim al-Hasadi, seorang mantan tahanan Guantanamo," kata Khalid Khaim.
"Mereka memiliki stasiun radio FM dan telah mulai memaksakan pengggunaan burqa" dan mengeksekusi orang-orang yang menolak untuk bekerja sama dengan mereka."
Khaim mengatakan Hasadi adalah seorang letnan, juga seorang anggota al-Qaidah dan bernama Khairallah Baraassi di al-Baida.
Derna adalah ibu kota provinsi dengan nama yang sama di wilayah Cyrenaica, sekitar 1.250 kilometer sebelah timur ibukota Libya Tripoli. Al-Baida terletak sekitar 100 kilometer barat Derna.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Italia Franco Frattini Francesco mengatakan pemimpin Libya Gaddafi telah kehilangan kendali atas Cyrenaica dan berbagi laporan bahwa sebuah emirat Islam telah dinyatakan berdiri di sana.
Berbicara pada pertemuan di Roma yang diselenggarakan oleh Komunitas Sant’Egidio, sebuah organisasi Kristen, Frattini mengatakan dalam pernyataan terbarunya bahwa di Cyrenaica sekarang telah menjadi emirat Islam.
"Ini merupakan pengembangan yang mengkhawatirkan jika Islam radikal hanya beberapa ratus kilometer jauhnya dari pintu depan Uni Eropa, namun tidak ada yang dapat membenarkan adanya tindakan kekerasan terhadap kematian ratusan warga sipil tak berdosa," tambahnya. (fq/aby)