Al-Quran dan Senyum Pengungsi Muslim Asal Chechnya di Austria

Warga Muslim asal Chechnya yang hidup sebagai pengungsi di negara Austria, kini bisa tersenyum lega karena kini mereka memiliki kitab suci Al-Quran dengan terjemahan bahasa Rusia. Selama ini mereka kesulitan mencari Al-Quran dengan terjemahan bahasa Rusia, untunglah warga Muslim Austria membantu mereka dan membagi-bagikan Al-Quran dengan terjemahan bahasa Rusia dengan gratis.

"Kami ingin keluarga-keluarga Muslim asal Chechnya tetap dekat keyakinan mereka, memberi pengetahuan tentang syariah Islam dan bahasa Arab untuk melindungi mereka dari kampanye pindah agama yang terjadi di Austria," kata Farid Sulaiman, yang mengawasi pendistribusian Al-Quran dengan terjemahan bahasa Rusia itu.

Sulaiman yang berprofesi sebagai dokter itu menyatakan, 100 kopi Al-Quran sudah diberikan pada 20 keluargamasal Chechnya di kamp pengungsi mereka di kota Wina. Menurut seorang wanita Chechnya yang tidak mau disebut namanya mengungkapkan, para pengungsi Muslim asal Chechnya rentan menjadi korban pihak-pihak yang mengajak mereka untuk pindah agama.

"Perwakilan-perwakilan dari gereja mendatangi kami setiap minggu, namun kami tidak terlalu menanggapi mereka karena kami tahu apa tujuan mereka sebenarnya," kata wanita itu seraya menambahkan, para orang tua berusaha semaksimal mungkin untuk melindungi generasi muda Musli Chechnya yang menjadi pengungsi di Austria.

Untuk mengantisipasi upaya-upaya Kristenisasi itu, masjid-masjid di kota Wina kini memiliki satu kopi Al-Quran berbahasa Rusia untuk memenuhi kebutuhan jamaahnya yang berasal dari Chechnya.

"Pada suatu hari saya didatangi seorang pengungsi Chechnya, saat melihatnya saya pikir orang ini sedang mencari tempat berlindung atau membutuhkan uang, tapi kemudian saya tahu bahwa ia membutuhkan Al-Quran, hal ini sangat menyentuh hati saya," kata Mohsin Ali, seorang insinyur yang tinggal di Wina.

Syeikh Othman, peneliti bidang Syariah asal Chechnya mengatakan, insitut Al-Azhar di Wina akan menugaskan tutor-tutor dari kalangan Muslim Chechnya untuk mengajar bahasa Arab dan membantu anak-anak Chechnya dalam menghapal Al-Quran.

Masjid Chechnya
Selain Al-Quran berbahasa Rusia, salah satu kebutuhan mendesak bagi para pengungsi Muslim asal Chechnya adalah sebuah masjid, di mana ceramah maupun khotbahnya diberikan dalam bahasa Rusia, bahasa ibu mayoritas pengungsi Muslim Chechnya.

Muslim Austria menyatakan bahwa pihaknya sudah mengumpulkan dana untuk mendirikan masjid itu, namun masih harus mengumpulkan dana lebih banyak lagi untuk menyediakan sistem pemanas dan listrik bagi masjid itu.

Saat ini ada sekitar 18.000 sampai 20.000 pengungsi Muslim asal Chechnya yang tersebar di sembilan negara bagian Austria. Di Wina sendiri, terdapat lebih dari enam juta pengungsi.

"Sejauh ini, baru tiga pengungsi Chechnya yang sudah diberi status kewarganegaraan Austria," ujar Syeikh Othman.

Meski demikian, para pengungsi Muslim asal Chechnya sangat berterima kasih pada pemerintah Austria karena sudah memperlakukan mereka dengan baik. Otoritas urusan pengungsi negara itu antara lain menyediakan makanan halal dan minuman yang tidak beralkohol bagi para pengungsi Muslim Chechnya. Selain itu, pemerintah Austria juga memberikan santunan uang bagi para pengungsi baik yang berasal dari Checnya maupun yang bukan dari Chechnya, sebesar 40 euro di samping tempat penampungan dan makanan setiap harianya. (ln/iol)