Anak Bungsu Mantan Presiden Mursi Dibunuh

Eramuslim.com – Pengacara keluarga mantan presiden Mesir, Mohammad Mursi, mengatakan memperoleh informasi yang menunjukkan putra bungsu Mursi dibunuh dengan zat mematikan. Pernyataan itu membantah klaim pihak berwenang yang menyatakan Abdullah Morsi terkena serangan jantung.

Tim hukum Morsi di Guernica 37 International Justice Chambers mengumumkan bahwa mereka memperoleh informasi bahwa Abdullah sebenarnya telah dibunuh. Informasi yang didapatkan pada akhir pekan ini mengkonfirmasi bahwa Abdullah diangkut dengan mobilnya dalam jarak lebih dari 20 km ke rumah sakit setelah dia mengembuskan napas terakhir. Kematian tersebut akibat disuntik dengan zat yang mematikan dan dia tidak dipindahkan ke rumah sakit terdekat dengan sengaja sampai setelah dia meninggal.

“Sangat jelas bahwa unsur-unsur tertentu negara menyadari fakta ini yang baru sekarang terungkap,” kata sebuah pernyataan oleh firma hukum yang berbasis di London itu dikutip dari Aljazirah.

Abdullah Mursi yang berusia 25 tahun meninggal setahun lalu pada 4 September di sebuah rumah sakit di Giza, barat daya ibu kota Mesir, Kairo. Laporan pemerintah pada saat itu mengatakan, Abdullah sedang mengemudikan mobilnya ketika tiba-tiba mengalami kejang dan segera dibawa ke rumah sakit, tetapi dokter tidak dapat menyelamatkannya.

Tim hukum Cadman menyimpulkan Abdullah tidak meninggal karena serangan jantung, tetapi dibunuh di luar rumahnya pada 4 September 2019. Para pengacara menuduh elemen tertentu dari pemerintah Mesir mengetahui fakta bahwa Abdullah telah dibunuh dan menyerukan penyelidikan independen atas dugaan pembunuhan tersebut.