Analis: Muhammad bin Nayef, Raja dan Penguasa Saudi Sebenarnya

Muhammad bin Nayef telah menjadi penguasa Arab Saudi karena ia mengendalikan bagian-bagian yang paling kritis di kerajaan Saudi, seorang analis mengatakan.

"Dia adalah seorang pangeran di (dalam) bayang-bayang. Muhammad bin Nayef sekarang raja sebenarnya Arab Saudi, " kata Ali al-Ahmad, Direktur IGA (Institut untuk teluk Persia) dalam sebuah wawancara dengan Press TV pada hari Senin kemarin (13/12).

"Ia mengendalikan pasukan keamanan dan dia sekarang pada dasarnya telah memperoleh lebih banyak kontrol terhadap negara dan bahkan ia mengendalikan ayahnya (Pangeran Nayef bin Abdul Aziz)," yang saat ini bertanggung jawab atas urusan kerajaan, kata analis itu menjelaskan lebih lanjut .

Raja Saudi Abdullah dirawat di rumah sakit di Presbyterian Hospital New York City pada 22 November lalu untuk penyakit hernia yang ia derita, berkomplikasi dengan penyakit hematoma yang menekan punggungnya.

Pemulihan sakit berkepanjangan dari penguasa Saudi ini telah meningkatkan kemungkinan tentang suksesi terhadap Raja Abdullah.

Raja Abdullah telah meninggalkan saudara tirinya, Putra Mahkota Sultan bin Abdul-Aziz, yang juga diduga menderita kanker.

"Pangeran mahkota pada dasarnya tidak beroperasi atau melakukan bisnis apapun. Memang benar bahwa sebuah nama, seperti Putra Mahkota Sultan, misalnya, di Riyadh, tetapi dia tidak bertemu orang-orang dan ia tidak mengeluarkan kebijakan," kata Ahmad menegaskan.

Ia berpendapat bahwa "sekarang Nayef menjadi orang ketiga dalam kekuasaan Saudi dan dia adalah orang yang memimpin kapal ini."

"Ada orang lain seperti Gubernur Riyadh Salman dan orang lain yang mencoba untuk mengambil peran ini. Tetapi kenyataannya adalah bahwa, Nayef dan anaknya yang berkuasa. Putranya Muhammad bin Nayef lah sebenarnya yang pada dasarnya bertanggung jawab atas kerajaan ini," kata Ahmed. (fq/prtv)