Anggota Kongres Muslim AS, Jadi Serangan Islamopobia Jelang Pemilu

Keith EllisonIslamophobia sekali lagi telah digunakan sebagai strategi kampanye dalam politik AS pada saat pendiri dari Faksi kontroversial Tea Party menargetkan serangan terhadap salah satu anggota Kongres yang beragama Islam.

Pimpinan Tea Party Nation, Judson Phillips telah meminta para pemilih untuk menentang perwakilan dari Minneapolis Keith Ellison dalam upayanya untuk dipilih kembali menjadi anggota kongres, hanya karena ia adalah seorang Muslim.

Dalam surat yang diterbitkan kepada anggota partainya pada hari Selasa lalu, Phillips menyebut Ellison "salah satu anggota yang paling radikal di Kongres," menekankan bahwa Ellison adalah anggota Kongres Muslim satu-satunya."

Para pakar mengatakan surat yang beredar isinya tidak benar, dan bertentangan dengan dugaan Philips, Ellison bukan satu-satunya anggota kongres yang Muslim. Perwakilan kongres Andre Carson dari Indiana juga seorang Muslim.

Sejak pemilu Kongres tahun 2006 lalu, agama Ellison telah sering menjadi target lawan politiknya. Namun, hanya sedikit yang berkesimpulan terlalu jauh dengan mengatakan bahwa agamanya yang menjadi alasan untuk dihapusnya ia dari Kongres.

"Setiap kali Ellison berjalan ke kantornya, seseorang sesalu mencoba untuk menantang dia berdasarkan keyakinan Islamnya. Yang sangat membingungkan adalah bagaimana unsur-unsur tertentu yang kurang ajar di negara kami ini telah menjadi penyerang umat Muslim," kata Corey Saylor, juru bicara Dewan Hubungan Islam-Amerika mengatakan kepada Press TV.

Tetapi meskipun semua sentimen anti-Islam, banyak warga Minnesotans percaya bahwa Ellison adalah seseorang yang mewakili mereka dengan adil.

"Dia telah diserang dengan cara seperti ini sebelumnya. Tapi pemilih di Minnesota lebih tahu. Dan mereka telah menempatkan dia di kantor dua kali dan saya percaya mereka akan memperbaharui lagi tahun ini," tambah Saylor.

Surat anti-Islam Phillips adalah yang terbaru dalam membangkitkan sentimen Islamofobia menyebar di seluruh Amerika Serikat.

Kurang dari dua bulan lalu, seorang pastor Florida mengangkat kontroversi ketika ia mengumumkan rencana untuk membakar kitab suci al-Qur’an pada hari peringatan serangan 11 September 2001.

Meskipun Terry Jones kemudian membatalkan rencana pembakaran Al-Quran setelah menghadapi kutukan internasional, beberapa pengunjuk rasa anti-Islam terus berjalan dan membakar salinan kitab suci Al-Quran pada peringatan serangan 9/11 di seluruh Amerika Serikat, di bawah perlindungan polisi AS . (fq/prtv)