"Pindahkan Saja Liga Arab ke Caracas"

Siapa yang tak geram melihat kekejaman Israel di Gaza? Tapi, lebih geram lagi melihat sikap pemimpin negara-negara Arab yang seharusnya menjadi tumpuan harapan untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina di Gaza, ternyata bersikap acuh tak acuh dan tidak berani bersikap tegas terhadap Israel seperti dua pemimpin negara Amerika Latin Hugo Chavez dan Evo Marales yang sudah memutuskan hubungan diplomatik negaranya dengan Israel.

Sikap pemimpin negara Arab inilah yang membuat kesal Waleed al-Tabtabai, anggota parlemen negara Kuwait dari Faksi Islamis. Ia memuji sikap Chavez yang mengusir Dubes Israel sebagai bentuk protes terhadap agresi brutal Israel ke Gaza.

"Chavez membuktikan bahwa dia lebih Arab dibandingkan orang-orang Arab," kata al-Tabtabai dalam sidang khusus parlemen Kuwait hari Rabu kemarin.

Bukan cuma memuji Chavez, anggota parlemen Kuwait itu juga menyerukan agar kantor pusat Liga Arab dipindahkan saja dari Kairo ke Caracas, ibukota Venezuela. "Saya menyerukan agar memindahkan kantor pusat Liga Arab dari Cairo ke Caracas," tukas al-Tabtabai.

Saat ini, ada tiga negara Arab yang membuka hubungan diplomatik dengan Israel, yaitu Mesir, Yordania dan Mauritania. Meski sudah mendapat tekanan publik, ketiga negara ini tidak berani memutus hubungan diplomatikanya dengan Israel. Begitupula dengan negara Qatar yang masih membiarkan kantor perdagangan Israel beroperasi di negara itu.

Al-Tabatabai mengkritik Mesir, sebagai negara yang menjadi tuan rumah Liga Arab tapi tidak mau membuka perbatasan Rafah agar bantuan kemanusiaan dan obat-obatan bisa masuk ke Jalur Gaza. (ln/aby)