Antisipasi "Terorisme" Norwegia Tugaskan Seorang Imam di Penjara

Untuk mewaspadai dan memerangi ‘ekstrimisme Islam’, baru-baru ini Polisi Pelayanan Keamanan (Police’s Security Service/PST) Norwegia mengatakan bahwa mereka akan mengambil seorang imam untuk dijadikan imam di penjara Norwegia sekaligus diharapkan imam tersebut dapat membantu dan mengarahkan pemahaman para tahanan yang diidentifikasikan berideologi ‘radikal’.

Imam tersebut akan bekerja untuk ‘mengarahkan’ para tahanan Muslim supaya terhindar serta cenderung untuk bertindak ekstrim dan radikal. Dalam satu kasus seorang tahanan Muslim yang memiliki pemahaman ‘radikal’ di penjara malah melakukan kampanya rekrutmen di penjara Norwegia.

"Para tahanan Muslim sangat gampang terinspirasi oleh ideologi Islamis ekstrim. Tugas kami adalah, bekerja sama dengan para petugas di penjara untuk mendeteksi sinyal bahaya dan menggunakan langkah-langkah terbaik untuk menghalangi mereka semakin berkembang," kata pimpinan PST Jørn Holme kepada TV2.

Dia mengusulkan untuk menggunakan imam untuk mencegah bangkitanya ‘ekstrimisme’, karena imam tersebut akan menjadi salah satu sumber daya yang dapat mencegah hal tersebut.

"Imam yang baik dan bijaksana akan dapat mengatakan ketika ada pandangan keagamaan yang berbahaya dalam lingkup ajaran Islam."

Penjara-penjara Eropa telah menjadi sebagai sarana pusat rekrutmen untuk kelompok-kelompok Islam ‘radikal’. Salah satu contoh, mantan narapidana Muslim yang berperan dalam kasus bom di Madrid Spanyol tahun 2004 lalu.

Imam Tayyib Mian menyambut baik usulan dari pimpinan PST itu sambil mengatakan akan memberikan kontribusi kepada seluruh inisiatif yang mendukung kearah pembangunan yang positif.

"Kami mempunyai tradisi mengunjungi orang-orang yang ada di rumah sakit dan di dalam penjara. Jadi kami pikir bahwa inisiatif dari PST dan Jørn Holme sangat positif," kata Mian kepada TV2.

Inisiatif ini diharapkan untuk membawa PST, pejabat penjara dan perwakilan komunitas muslim untuk membahas kerjasama yang lebih formal.(fq/dagbladed)