Bahaya Minuman Kola

Seiring dengan ramainya fatwa memboikot produk Yahudi baru-baru ini, seperti yang diserukan oleh Hazim Abu Ismail mengatakan dalam sebuah stasiun TV Al Nas, seorang ulama Mesir, tentang arti minuman bikinan Yahudi, Pepsi, maka berhembus pula bahaya kesehatan yang ditimbulkan oleh jenis minuman ini.

Saat ini, kola masih merupakan jenis minuman yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Setiap tahun, milyaran kaleng kola terjual dan otomatis menjadi sudah menjadi industri tersendiri. Iklan minuman-minuman ini tak henti menyapa kita ke segenap pelosok di manapun berada.

Baru-baru ini, awal Juni 2009, International Journal of Clinical Practice, sebuah studi baru yang dilakukan Jurusan Kedokteran di Universitas Ioannina, Yunani dan diketuai oleh Dr. Moses Elisaf mengeluarkan hasil penelitiannya akan bahaya minuman kola. Menurut penelitian ini, orang yang setiap hari meminum kola sebanyak 2 sampai 4 liter, sangat dekat dengan kerusakan hati dan pelemahan otot sehingga susah berdiri tegak dalam usia 40 tahun. Bahkan orang yang rutin mengonsumsi kola sebanyak 4 liter sehari akan dipastikan mengalami hipertensi, penyakit kronis lainnya dan terserang gejala penyakit yang berbahaya bagi tubuh.

Penelitian ini juga menyebutkan bahwa minuman kola tidak hanya akan merusak gigi tapi juga bisa menimbulkan diabetes, penyakit kardiovaskular, demineralisasi tulang dan hypkalemia (masalah otot). Ini karena minuman kola mengandung banyak sekali glukosa, fructose, dan kafein.

Tapi dari penelitian selanjutnya universitas ini, walaupun minuman kola sangat berbahaya, survey tetap membuktikan kalau kola masih lah tetap favorit. Satu harinya, rata-rata setiap restoran di dunia ini bisa menjual sekitar 355 ml dalam kemasan yang berbeda. Yang paling umum, adalah setiap orang diperkirakan meminum kola 2 liter per hari.

Nah, sudah terbukti lagi bahaya minuman kola, masih mau membeli dan meminumnya? (sa/hl)