Di Israel Supermarket Bangkrut Dijarah Karyawannya

Krisis ekonomi global mulai merambah Israel. Sebuah cabang jaringan supermarket di Israel, Birkat Hashem harus menelan pil pahit, dagangannya dijarah oleh para karyawan, pemasok bahkan para kreditor setelah dinyatakan bangkrut.

Surat kabar Israel Haaretz menyebutkan puluhan karyawan, pemasok bahkan para kreditor menjarah barang-barang yang masih tersisa di rak-rak supermarket tersebut. Bahkan lampu-lampu penerangan di langit-langit dan pintu-pintu di supermarket itu, juga mereka preteli.

Menjelang sore, supermarket itu sudah kosong melompong karena barang-baranya habis dijarah oleh mereka yang mengaku tidak puas dengan pihak perusahaan. Dari beberapa orang yang menjarah, diketahui bahwa perusahaan supermarket yang dinyatakan bangkrut itu masih punya hutang pada mereka.

Haaretz menulis bahwa kebangkrutan salah satu cabang supermarket Birkat Hashem dan penjarahan yang dilakukan para karyawan, kreditor dan para pemasok barang itu menunjukkan makin memburuknya krisis ekonomi yang sedang dialami Israel.

"Pemandangan dimana orang menjarah kulkas, pendingin udara, makanan dan rak-rak dari supermarket itu, adalah gambaran makin dalamnya krisis ekonomi," tulis Haaretz.

Indikasi krisis ekonomi yang dialami Israel akibat krisis ekonomi global terlihat dari keputusan bank sentral Israel yang menurunkan tingkat bunga sampai ke basis terendah, yaitu 0,75 persen pada bulan Februari kemarin. Penurunan tersebut dilakukan untuk memberikan stimulus pada aktivitas business, mengantisipasi makin jatuhnya harga-harga dan mencegah PHK.

Tapi, seperti juga di negara induknya, AS, Israel ternyata tidak bisa mencegah bertambahnya pengangguran akibat PHK. Hari Rabu kemarin, menurut Haaretz, ratusan tenaga kerja di bidang teknologi tinggi sudah terkena PHK. (ln/mol)