Benarkah AS Melindungi Warga Afghanistan?

Kepala juru bicara presiden Afghanistan, Waheed Omar mendesak Amerika Serikat untuk lebih memperhatikan ekonomi negara Afghanistan dan melindungi kehidupan warga sipil selama operasi militer.

Beberapa hari setelah Amerika Serikat meluncurkan strategi perang baru di Afghanistan, Omar menyerukan Washington untuk berkewajiban melindungi nyawa warga sipil Afghanistan.

Kepala juru bicara Presiden Afghanistan juga mengkritik review strategi AS terhadap perang Afghanistan karena gagal menyikapi kesulitan ekonomi Afghanistan, dan menyerukan AS untuk fokus pada pengembangan ekonomi dan proyek-proyek rekonstruksi di masa mendatang.

Dia juga mengumumkan pada hari Senin bahwa parlemen Afghanistan akan diselenggarakan pada tanggal 20 Januari.

Meningkatnya jumlah kematian warga sipil Afghanistan di tangan pasukan asing pimpinan AS sudah lama menyulut kemarahan publik di negara yang dilanda perang tersebut.

Statistik internal militer AS menunjukkan pasukan asing Barat gagal mengurangi jumlah kematian sipil akibat pasukan asing di Afghanistan.

PBB melaporkan bahwa korban sipil naik lebih dari 30 persen pada semester pertama tahun 2010 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Sejak awal invasi 2001 pimpinan AS di Afghanistan, lebih dari 34.000 warga sipil Afghanistan telah tewas di negara itu sebagai akibat dari perang yang sebabnya belum pasti sampai saat ini.

AS saat ini memiliki sekitar 100.000 pasukan di Afghanistan. Jumlah pasukan koalisi di negara ini mencapai 150.000. (sa/presstv)