Pendukung dan penentang pemimpin Mesir yang digulingkan Hosni Mubarak pada Senin kemarin (5/9) saling bentrok di dalam dan di luar pengadilan.
Polisi terpaksa harus melerai bentrokan yang terjadi di dalam ruang sidang antara beberapa pengacara, penggugat dan pendukung Mubarak.
Sidang telah memicu ketegangan antara mereka yang telah memaksa Mubarak turun setelah tiga dekade berkuasa dengan para pendukungnya.
Di dalam pengadilan, orang-orang yang hadir mengatakan perkelahian terjadi ketika pendukung Mubarak mengangkat sebuah foto dari mantan presiden tersebut, sehingga memicu kemarahan keluarga korban pemberontakan. Pengacara penggugat juga ikut terlibat dalam perkelahian tersebut.
Di luar gedung pengadilan, demonstran anti-Mubarak melemparkan batu ke garis polisi dan beberapa petugas balas melemparkan batu kembali.
"Dia harus digantung. Kami tidak ingin penundaan lagi dalam sidang," kata Muhammad Essam, yang telah melakukan perjalanan ke Kairo dari kota Delta Nil Kafr el-Sheikh.
Seorang pria dengan darah di wajahnya berteriak: "Saya menyerukan kepada rakyat Mesir, pemuda revolusi, untuk melihat apa yang dilakukan aparat keamanan terhadap kaum revolusioner."
Perkelahian antara demonstran pro-dan anti-Mubarak dan polisi juga mewarnai dua sesi sidang sebelumnya.
Persidangan mantan Presiden yang terguling Hosni Mubarak akhirnya ditunda sampai hari Rabu besok setelah sesi delapan jam persidangan yang penuh gejolak.(fq/reu)