Blackwater, Disewa Untuk Memburu Taliban dan Al-Qaida di Pakistan

Perusahaan jasa militer swasta Xe yang dulu bernama Blackwater ikut bermain dalam kancah "peperangan" AS di Pakistan. Perusahaan yang menyewakan tentara-tentara bayaran ini diam-diam melakukan operasi penangkapan dan pembunuhan terhadap orang-orang yang dicurigai sebagai anggota Taliban dan Al-Qaida di wilayah barat laut Pakistan.

Keterlibatan Xe dalam perang di Pakistan dibongkar oleh wartawan investigasi Jeremy Scahill. Dalam laporan hasil investigasinya yang dimuat majalah The Nation, Scahill menulis bahwa Xe juga terlibat dalam operasi pemboman dengan menggunakan pesawat mata-mata tanpa awak milik militer AS di luar Pakistan.

Operasi-operasi militer Xe di Pakistan, kata Scahill, dilakukan dengan sangat rahasia sehingga banyak pejabat-pejabat senior di pemerintahan AS yang tidak tahu sepak terjang para tentara bayaran dari perusahaan itu.

"Apa yang saya pelajari selama bertahun-tahun bahwa ada operasi militer AS terselubung di perbatasan-perbatasan Pakistan … dan operasi yang dilakukan oleh Blackwater bukan cuma melakukan serangan bom dengan menggunakan pesawat tanpa awak tapi juga merencakan operasi penangkapan dan pembunuhan terhadap target-target yang penting," tulis Scahill.

Kehadiran tentara-tentara bayaran asing itu di Pakistan, kata Scahill yang mengutip keterangan sumber-sumber intelejen dan pejabat Blackawater, ternyata hasil kesepakatan antara AS dan pemerintah Pakistan, terutama pada masa pemerintahan mantan presiden AS, George W. Bush.

"Pada tahun 2006, pemerintahan Bush membuat kesepakatan dengan pemerintah Pakistan bahwa pasukan khusus AS diijinkan masuk ke wilayah Pakistan jika tujuan mereka adalah memburu Usamah bin Ladin dan para pemimpin Al-Qaida lainnya," tulis Scahill.

Scahill mengakui sulit mendapatkan konfirmasi dari Islamabad maupun dari Gedung Putih tentang kesepakatan itu. Tapi Scahill pernah dikontak kantor Laksamana Mike Mullen-kepala staff pasukan gabungan AS-yang membantah adanya kesepakatan itu.

"Mereka yang menelpon saya dan mengatakan bahwa tidak ada kesepakatan semacam itu. Saya tetap melakukan investigasi dan mengorek keterangan dari banyak sumber. Mereka bilang kesepakatan itu sangat mungkin," kata Scahill.

AS meyakini para anggota Taliban dan Al-Qaida dari Afghanistan membuat basis-basis pertahanan di kawasan pedalaman baratlaut Pakistan, khususnya di Peshawar yang menjadi ibukota North West Frontier Province (NWFP). Keyakinan itu menjadi dalih AS dalam melakukan serangan ke wilayah Pakistan dengan menggunakan pesawat-pesawat tanpa awak.

Keterlibatan tentara-tentara bayaran AS dari perusahaan Blackwater di Pakistan, juga disinggung oleh juru bicara Taliban, Azam Tariq dalam pernyataannya yang disampaikan melalui rekaman video yang diposting di internet. Tariq mengatakan bahwa Blackwater adalah pelaku dua insiden pengeboman yang terjadi di wilayah perbatasan Pakistan baru-baru ini.

"Taliban tidak pernah menjadikan rakyat sipil sebagai target serangan. Pemboman-pemboman yang terjadi belakangan ini ada hubungannya dengan operasi yang dilakukan Blackwater di negeri ini," kata Tariq.

Namun Blackwater yang sekarang bernama Xe, seperti biasanya, membantah punya kontrak dengan AS untuk melakukan operasi-operasi militer di Pakistan. Perusahaan yang berbasis di Carolina Utara ini, punya catatan buruk di Irak dimana tentara-tentara bayarannya terlibat dalam sejumlah insiden kekerasan dan pembantaian terhadap warga sipil di Irak. Perusahaan macam Blackwater, tidak peduli dengan nyawa manusia tak berdosa demi meraup keuntungan dari perang yang dikobarkan AS di berbagai tempat. (ln/aljz)