Bolehkan Kembali Daging Babi di Makanan Sekolah, Muslim dan Yahudi Perancis Bersatu

Eramuslim.com – Otoritas lokal di Prancis selatan yang berasal dari sayap ekstrem kanan menghapuskan aturan makanan sekolah bebas daging babi. Langkah ini dicap sebagai anti-Muslim atau anti-Yahudi.

Sebuah kota di selatan Avignon, Beaucaire dipimpin wali kota dari partai National Front, Julien Sanchez. Pengumuman yang dilakukan pada Senin (8/1) waktu setempat itu berlaku saat pertama kali masuk masa sekolah yang baru. Peraturan tersebut dibuat oleh pendahulunya.

Langkah ini mempengaruhi sekitar 150 siswa Muslim dari 600 siswa secara keseluruhan. Biasanya mereka mengambil makanan pengganti selain daging babi selama ini.

“Keputusan itu adalah satu contoh khas seseorang yang mengilhami sekularisme sebagai senjata politik anti-Muslim atau anti-Yahudi dalam hal ini,” kata Menteri Kesetaraan Gender Marlene Schiappa kepada BFM TV.

Dalam sebuah artikel di surat kabar yang melaporkan pengumuman tersebut pada Desember, Sanchez mengatakan kebijakan makanan bebas daging babi itu anti-Republik. Sementara pemimpin oposisi di Beaucaire, Laure Cordelet menyebutnya sebagai serangan terhadap hak anak-anak yang menstigmasi komunitas Maghreb (Afrika utara), dan tidak dibenarkan atas nama sekularisme.

Orang tua siswa yang menentang keputusan tersebut akan berkumpul di depan balai kota Beaucaire pada Senin depan (15/1) untuk melakukan aksi unjuk rasa. Hal ini pernah terjadi pada 2015 di Chalon-sur-Saone (selatan Dijon), ketika wali kota dari partai Republik Gilles Platret menghapuskan menu makanan pengganti daging babi di kantin sekolah kota tersebut, seperti dilaporkan The Guardian.

Namun Pengadilan administratif Dijon menolak keputusan tersebut pada Agustus 2017. Pengadilan mengatakan hal itu bertentangan dengan kepentingan anak-anak. Wali kota telah mengajukan banding atas keputusan tersebut di pengadilan banding Lyon.(kl/rol)