Bukan Cuma Ozil, Superstar Ini Juga Bela Uighur Dari Cina

Sebelumnya pada pekan lalu, Ozil telah memposting di media sosialnya, mengatakan bahwa Uighur sebagai “pejuang yang menentang penganiayaan”.

“Qur’an dibakar … Masjid-masjid ditutup … sekolah-sekolah Muslim dilarang … Cendekiawan agama dibunuh satu per satu … Saudara-saudara dipaksa dikirim ke kamp-kamp,” tulis Ozil, mengutip AFP.

Akibat dari komentar tersebut, Ozil mendapat kecaman dari pemerintah China. Pria asal Turki itu dihapus dari media sosial negara, Weibo dan Douyin.

Klub penggemar Ozil di negara itu, M10, yang memiliki sekitar 30.000 anggota juga ditutup sebagai buntut kasus ini, sebagaimana dilaporkan The Athletic, yang dikutip Sport Bible.

Pemerintah China juga membatalkan siaran pertandingan klub sepak bola tempat Ozil berlaga. Bahkan, China sampai memanggil Ozil untuk datang langsung ke wilayah Xinjiang, untuk melihat secara langsung kamp yang banyak disebut sebagai tempat penyiksaan kaum minoritas tersebut.

Sebelumnya, PBB dan kelompok-kelompok hak asasi manusia dunia memperkirakan ada sekitar 1 juta sampai 2 juta orang yang ditahan dalam kamp yang diduga sebagai tempat penganiayaan tersebut. Sebagian besar dari mereka yang ditahan adalah etnis Uighur. (cnbc)