China Perintahkan Warga Uighur Lapor Jika Ada Muslim yang Puasa

Eramuslim.com – Setiap tahunnya, warga Muslim Uighur di Xinjiang, China, dikekang kebebasannya melaksanakan ibadah puasa Ramadhan. Tahun ini pun demikian, bahkan warga Uighur diminta melaporkan jika ada Muslim yang berpuasa.

Bagi pemerintah China, puasa dan ibadah lainnya selama bulan Ramadhan adalah ekstremisme beragama. Tahun ini, seperti diberitakan Radio Free Asia (RFA) akhir pekan lalu, tidak jauh berbeda.

Di beberapa wilayah Xinjiang, masjid-masjid dikendalikan dengan ketat, restoran diminta untuk tetap buka. Para warga Uighur yang lanjut usia diminta untuk berjanji sebelum Ramadhan bahwa mereka tak akan berpuasa atau salat Tarawih, jadi contoh Uighur lainnya.

Hal ini diakui sendiri oleh pejabat pemerintah di kota Makit, Xinjiang, yang 83 persen warganya adalah Uighur. Kepada RFA, dia mengatakan, alasan pelarangan itu adalah untuk “keamanan nasional”. Itulah sebabnya sudah dua hingga tiga tahun ini, kata dia, orang-orang Muslim di desanya tak lagi berpuasa Ramadhan.

“Jika mereka puasa, mereka akan berkumpul untuk makan, dan jika mereka berkumpul, mereka akan mengganggu masyarakat, mereka mengancam keamanan nasional. Itulah mengapa kami menentang Ramadhan,” kata pejabat yang tidak disebut namanya itu.