Chomsky: AS dan Israel Lebih Berbahaya Ketimbang Iran

Masyarakat dunia harus lebih mewaspadai AS dan Israel dan bukan Iran dalam masalah pengembangan nuklir. Karena pengembangan nuklir Iran sudah mengikuti kerangka kebijakan kesepakatan non-proliferasi atau NPT (Nuclear Non-Proliferasi Treaty).

Hal tersebut diungkapkan intelektual AS, Noam Chomsky dalam ceramahnya di Universitas Boston, Selasa (8/12). Dalam ceramahnya yang bertajuk "Obama, Timur Tengah dan Prospek Perdamaian" Chomsky mengatakan bahwa publik seharusnya lebih mengkhawatirkan sikap AS dan Israel dalam masalah nuklir.

"Iran tidak pernah mengancam untuk mengerahkan kekuatan dan sejauh yang banyak orang tahu, Iran tetap mematuhi aturan-aturan dalam NPT. Semua negara seharusnya menyelesaikan masalah nuklirnya berdasarkan kerangka NPT," kata Chomsky.

Oleh sebab itu kata Chomsky, resolusi seharusnya diarahkan pada AS dan Israel, dua negara yang konsisten dan senantiasa mengerahkan kekuataannya dan melontarkan ancaman untuk menggunakan kekuatannya terhadap negara lain.

"AS dan Israel adalah negara yang terbiasa dan berulangkali melakukan agresi, menginvasi dan menjajah negara lain. Keduanya juga sering memicu aksi-aksi teror serta kekerasan," ujar Chomsky.

Dalam ceramahnya, Chomsky juga mengatakan bahwa pemerintah AS dan media massanya terlalu berlebihan dalam mengekspos laporan tentang program nuklir Iran. "Ada propaganda yang masif untuk memojokkan Iran dengan menyebut Iran sebagai ancaman besar bagi perdamaian dunia. Propaganda menyesatkan itu sudah berlangsung selama tiga tahun belakangan ini," sambung Chomsky.

Meskipun, pandangan Chomsky tidak selalu dapat menjadi pegangan sepenuhnya. Karena Irarn tetap mempunyai sikap ‘ambigu’ (mendua), pernyataan Ahmadinejad yang sangat keras terhadap Israel, tapi sampai hari ini, tindakan yang dilakukan terhadap Israel tidak pernah jelas.

Iran juga mendukung  pemerntahan Syiah di Iraq, yang merupakan boneka Amerika, yang dibelakangnya adalah kepentingan Israel. Nur Maliki dan sekutu Syiahnya di Iraq, menghancurkan kelompok Sunni, yang dianggap menjadi musuhnya. Amerika, Israel, dan Iran, ketiganya tetap berbahaya bagi dunia Islam.(ln/prtv)