CIA Lenyapkan Bukti-Bukti Kejahatannya

CIA berusaha menghilangkan jejak keterlibatannya dalam kasus-kasus penyiksaan saat melakukan interogasi terhadap para tersangka terorisme, dengan cara melenyapkan rekaman video interogasi tersebut agar tidak muncul di pengadilan.

Menurut Jaksa Lev Dassin, CIA telah menghancurkan 92 rekaman video yang kontroversial dan meminta CIA untuk mengindentifikasi kembali rekaman-rekaman video yang telah dihancurkannya itu untuk keperluan barang bukti dalam pengadilan kasus dugaan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi selama masa pemerintahan George W. Bush.

Dassin menulis surat tertanggal 2 Maret 2009 pada Hakim Alvin Hellerstein di New York agar memberikan waktu sampai hari Jumat bagi CIA untuk menyiapkan kembali rekaman-rekaman video yang sudah dilenyapkan. Selama ini, badan intelejen luar negeri AS itu mengakui hanya menghancurkan beberapa rekaman video saja dan tidak termasuk 92 rekaman video tersebut.

Laporan The New York Times menyebutkan, rekaman video yang dilenyapkan oleh CIA adalah rekaman interogasi terhadap Abu Zubaydah yang dituduh sebagai salah seorang anggota al-Qaidah dan rekaman interogasi Abdul Rahim al-Nashiri yang diyakini AS terlibat dalam aksi serangan bom ke kapal induk USS Cole di perairan Yaman.

Keberadaan rekaman-rekaman video itu sendiri dibeberkan oleh Kepala CIA Michael Hayden pada Desember 2007. Tapi ia mengatakan bahwa rekaman-rekaman yang dibuat tahun 2002 tersebut sudah tidak bisa dilihat lagi karena sudah dihancurkan pada tahun 2005 untuk melindungi agen-agen CIA yang terlibat dalam operasi tersebut.

Kuasa hukum pemerintahan Bush membantah kalau puluhan rekaman video yang dilenyapkan itu berisi rekaman interogasi yang diwarnai penyiksaan terhadap para tersangka yang disekap di kamp penjara AS di Guantanamo.

Tapi surat Dassin hari Senin kemarin, memberi batas waktu bagi CIA sampai hari Jumat lusa untuk membawa semua dokumen-dokumen itu ke pengadilan dalam kasus gugatan hukum yang diajukan oleh American Civil Liberties Union (ACLU) terhadap CIA, yang sudah berlangsung sejak Desember tahun 2007.

"Surat itu menjadi bukti tambahan untuk membawa CIA ke pengadilan . Banyaknya rekaman video yang dihancurkan memperkuat dugaan bahwa CIA melakukan upaya sistematis untuk menghilangkan bukti atas interogasi-interogasi yang dilakukan secara ilegal dan untuk menghindar dari jerat hukum," kata Amrit Singh dari ACLU.

Juru Bicara Gedung Putih Robert Gibbs mengungkapkan keprihatinannya atas berita tersebut. "Penghancuran rekaman video ini bukan berita baik. Ini menyedihkan," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa pemerintahan Barack Obama menginginkan orang-orang yang bekerja di CIA menggunakan cara-cara yang tetap membuat AS aman dan sesuai dengan nilai-nilai masyarakat AS.

Pada saat rekaman-rekaman video kontroversial itu dibuat, ketua CIA dijabat oleh George Tenet. Dan pada saat rekaman video itu dihancurkan, CIA dipimpin oleh Porter Goss. Pemerintahan Obama menunjuk Leon Panetta sebagai direktur CIA yang baru dengan harapan bisa memulihkan wibawa CIA yang tercoren sejak insiden serangan 11 September 2001 dan pemerintahan Bush menerapkan kebijakan "perang terhadap terorisme." (ln/YN)