Dajjal Pernah Dipenjara Nabi Sulaiman? Kenali Ciri-cirinya

Deskripsi Fisik Dajjal

Kalau dilihat dari segi asal-usul atau garis keturunan Dajjal , ada yang mengatakan bapaknya adalah seorang dukun Yahudi yang dikenal dengan nama Syaq, sedangkan ibunya berasal dari bangsa jin.

Namun begitu, kelahiran dan kehidupan masa kecilnya tidak diketahui secara pasti. Konon, ia pernah ditangkap dan dipenjarakan oleh Nabi Sulaiman ‘alaihissalam karena mempunyai hubungan dengan makhluk halus.

Sebagaimana diketahui, Nabi Sulaiman dianugerahi kekuasaan atas bangsa manusia dan jin, serta mampu berbicara dengan binatang. Nabi Sulaiman pun mengetahui apa yang telah dilakukan Dajjal.

Untuk memastikan kebenaran Dajjal pernah ditangkap oleh Nabi Sulaiman tentu perlu referensi atau rujukan lebih mendalam dan shahih.

Namun, disebutkan bahwa Dajjal pernah menduduki singgasana Nabi Sulaiman. Ini merupakan pendapat ahli tafsir Syeikh Imron Husein dalam bukunya “The Qur’an Dajjal and The Jasad”.

Buku ini menceritakan dan menakwilkan sosok jasad yang dilihat oleh Nabi Sulaiman duduk di singgasananya ialah Dajjal . Wallahu A’lam.

Adapun ciri-ciri fisiknya, banyak hadis Nabi menjelaskan berikut sepak terjang Dajjal di akhir zaman kelak. Setidaknya ada empat ciri fisik Dajjal yang disebutkan dalam hadis Nabi SAW.

1. Buta Mata Kanannya.

Terlihat seperti buah anggur yang mengapung atau buah anggur menyembul. Ada riwayat yang menyebut bahwa mata kirinyalah yang buta, dan ada pula yang mengatakan kalau kedua matanya memang cacat.

2. Ada Tulisan Kafir (kaf-fa-ra) di Antara Kedua Matanya atau Dahinya.

Tulisan ini bisa terbaca oleh kaum muslimin yang melek baca tulis ataupun yang buta huruf. Ini merupakan tanda yang diciptakan oleh Allah untuk menunjukkan dengan pasti akan kekafiran, kebohongan, dan kebatilan Dajjal.

Artinya, ciri ini bukan dalam makna kias, tetapi makna yang hakiki. Kedua ciri utama ini baru tampak setelah Dajjal mendeklarasikan diri sebagai Nabi dan mengaku sebagai Tuhan.

Mengapa demikian? Ini menjadi bukti bagi kaum mukminin, bagaimana mungkin seorang yang mengaku sebagai Tuhan, sedangkan sebelah matanya buta. Tentu, Tuhan tidak layak disifatkan demikian. Allah Ta’ala Maha Suci dan Maha Sempurna.