Demi Islam, Muslim AS Rela Keluar dari Dinas Angkatan Darat AS

Naser Abdo (Nashir Abduh)Seorang tentara Angkatan Darat AS menyatakan dirinya ingin meninggalkan dinas militer, karena menurutnya berdinas di militer AS bertentangan dengan keyakinannya sebagai seorang muslim, namun dirinya juga khawatir ia mungkin akan ditempatkan di Afghanistan.

Naser Abdo, seorang prajurit infanteri berusia 20 tahun ditugaskan ke Divisi Airborne ke-101 di Fort Campbell, Ky., mengatakan hari Senin kemarin (23/8) bahwa jika perintah militer untuk menugaskan dirinya bertugas, ia akan menolak untuk pergi walaupun faktanya kemungkinan besar mengakibatkan dakwaan militer terhadap dia.

Rick Rzepka, seorang jurubicara di Fort Campbell, mengatakan penugasan Abdo telah ditangguhkan, namun militer bisa menempatkan dirinya bertugas ketika sebuah keputusan yang dibuat berdasarkan permintaannya.

Abdo mengatakan ketika ia bergabung dengan Angkatan Darat lebih dari setahun yang lalu, ia awalnya merasa dia bisa menjadi seorang prajurit angkatan darat AS dan pada saat yang bersamaan juga menjadi seorang Muslim. Namun dia bilang dia saat ini meyakini bahwa standar ajaran Islam akan melarang dirinya aktif dalam layanan di Angkatan Darat AS dalam perang apapun.

Menurut dokumen yang diberikan kepada The Associated Press, Abdo mengutip fatwa-fatwa ulama Islam dan ayat-ayat dari Al-Qur’an sebagai alasan untuk keputusannya untuk meminta mengundurkan diri dari Angkatan Darat AS.

"Saya menyadari melalui refleksi yang mendalam bahwa Allah tidak akan memberikan legitimasi untuk perang di Afghanistan, Irak atau perang apapun yang dilakukan Angkatan Darat Amerika Serikat atau militer AS berpartisipasi di dalamnya," tulisnya.

Dia juga mengatakan dia sering diganggu selama pelatihan dasar karena agamanya, termasuk sering mendengar komentar yang menghina Islam dan umat Muslim.Dia mengatakan bahwa pada saat-saat pelatihan, ia belum bisa melaksanakan shalat 5 waktu karena tugas militer.

Sebuah rekomendasi dari komandan batalyon detasemen berbasis di Fort Campbell mengatakan jika Abdo dikirim ke medan tempur, ia bisa membahayakan nyawa sesama prajurit serta dirinya sendiri karena keyakinannya sebagai penentang.

Abdo mengatakan ia mengajukan permintaan mundur pada bulan Juni lalu tetapi dirinya masih dikirim melalui program kesiapan untuk penugasa prajurit. Menurut peraturan Angkatan Darat, setelah menyampaikan permintaannya dia harus diwawancarai oleh seorang pendakwah dan psikolog dan harus memiliki didengar oleh seorang petugas penyelidik. Namun dia mengatakan semua ini telah terjadi, dan ia khawatir bahwa pimpinan militernya akan menugaskannya sebelum keputusan dibuat atas statusnya sebagai penentang.

"Saya percaya bahwa mereka ingin menugaskan saya selama ini," katanya. "Mereka telah mempersiapkan saya untuk ditugaskan, dan saya telah mendapatkan informasi yang bertentangan pada tanggal penugasan."

keNamun dia mengatakan dia siap untuk menolak perintah peugasan dan siap menghadapi dakwaan yang dapat diajukan sebagai konsekuensi penolakannya bertugas di wilayah-wilayah konflik.(fq/theleafchronicle)