Demonstran Mesir Juga Kecam AS, Israel dan Perancis

Ribuan warga Mesir kembali turun ke jalan pada hari ketujuh berturut-turut dalam aksi protes anti-pemerintah, meneriakkan slogan-slogan menentang AS, Israel dan Perancis.

Setengah juta pengunjuk rasa berkumpul di Tahrir Square di pusat kota pada hari Senin kemarin (31/1), meskipun adanya kehadiran pasukan militer.

Banyak pengunjuk rasa mengatakan mereka tidak akan lagi mentolerir dominasi Barat atas wilayah tersebut.

Koresponden Press TV di Kairo mengatakan banyak slogan di Tahrir Square diarahkan menentang AS, Israel dan Perancis.

Hal ini datang pada saat oposisi menyerukan unjuk rasa satu-juta orang di Kairo dan satu terpisah di Alexandria pada hari Selasa ini (1/2). Demonstran mesir mengatakan mereka akan melanjutkan protes mereka sampai Mubarak mundur.

Para pengunjuk rasa mengatakan AS telah mendukung beberapa rezim diktator di Afrika Utara dan Dunia Arab.

Mesir setiap tahun menerima 1 miliar hingga 2 miliar dolar dalam bantuan militer dari AS.

Sikap Washington pada unjuk rasa Mesir telah disertai dengan ekspresi ringan dukungan mereka bagi Mubarak.

Sedikitnya 150 orang telah tewas dan ribuan lainnya luka-luka dalam bentrokan dengan pasukan keamanan selama seminggu terakhir.

Sementara itu, Ikhwanul Muslimin mengecam PBB dan negara-negara Barat karena gagal untuk mengambil tindakan terhadap tindakan keras pemerintah terhadap para demonstran dan pembunuhan warga sipil.

Tokoh oposisi Mesir Mohamed ElBaradei mengatakan pada hari Minggu bahwa AS harus menghentikan "dukungan mereka untuk diktator Mubarak." (fq/prtv)