Ribuan pengunjuk rasa Mesir mulai berkumpul Selasa ini (1/2) untuk melangsungkan demonstrasi besar 1 juta massa dalam kampanye mereka untuk menggulingkan Presiden Hosni Mubarak. Pihak militer sendiri telah meyakinkan para demonstran bahwa mereka tidak akan menggunakan kekuatan militer dalam menghadapi massa.
Pada fajar pada hari Selasa ini (1/2), hari kedelapan dari sebuah pemberontakan kemarahan warga Mesir yang telah menelan setidaknya 125 nyawa dalam bentrokan antara demonstran dan polisi, sekitar 5.000 orang telahmemadati alun-alun Tahrir di Kairo menjelang pawai yang akan dimulai pukul 11.00 waktu setempat.
Banyak pengunjuk rasa menentang jam malam dan lebih memilih tidur di alun-alun Tahrir dan bergabung dengan ribuan warga lainnya setelah fajar, beberapa poster yabg mereka siapkan tertulis "Mubarak Out," sementara yang lain membawa poster yang menunjukkan presiden tergantung dengan tali.
Seruan dari para pemimpin oposisi untuk "pawai satu juta orang" dipandang sebagai ujian penting untuk mendukung pemberontakan terbesar di Mesir dalam tiga dekade di mana demonstran telah bersumpah akan terus berdemo sampai rezim Mubarak jatuh.
Dalam upaya untuk meredakan krisis, Mubarak telah mengumumkan kabinet baru, sedangkan wakil presiden yang baru diangkat telah ditawarkan pembicaraan dengan pihak oposisi.
Namun penyelenggara unjuk rasa mengecam langkah Mubarak itu yang mereka sebut sebagai terlalu sedikit dan terlambat sehingga mereka mengumumkan pemogokan umum terbatas sementara dan menyerukan pawai satu juta orang Selasa ini di ibukota dan di kota pelabuhan Mediterania Alexandria.(fq/afp)
