Detik-Detik Puncak Ibadah Haji, Saudi Siaga

Jamaah haji dari seluruh dunia hari bersiap-siap melaksanakan puncak ibadah haji, yaitu wukuf di Padang Arafah, Kamis (26/11). Pemerintah Arab Saudi menyatakan juga menyatakan siap melayani para tamu Allah untuk melaksanakan rangkaian ibadah haji.

Salah satu persiapan yang dilakukan otoritas haji Saudi adalah menyelesaikan perluasan Masjid Haram untuk menampung jamaah haji yang setiap tahun terus bertambah jumlahnya. Tahun ini saja, jumlah jamaah haji mencapai 2,5 juta orang.

"Kami bekerja siang malam untuk menyelesaikan perluasan masjid. Alhamdulillah, kami sudah menyelesaikan bagian utama di sisi utara," kata seorang teknisi bernama Abdulghani.

Masjid Haram saat ini mampu menampung lebih dari satu juta jamaah. Setelah Raja Saudi, Raja Abdullah bin Abdel Aziz memberikan persetujuan dua tahun yang lalu, proyek perluasan di sisi utara masjid langsung dikerjakan. Untuk perluasan masjid yang mencapai area seluas 300.000 meter persegi, sejumlah rumah dan gedung di sisi utara masjid terpaksa digusur.

Untuk kenyamanan jamaah, jalan setapak yang menjadi jalur ritual haji antara Safa dan Marwah juga diperluas dan dibuat menjadi empat tingkat agar arus jamaah saat berlari-lari kecil antara kedua bukit itu lebih lancar.

Kementerian Kesehatan Saudi juga menyatakan bahwa secara umum kondisi kesehatan para jamaah haji cukup baik. "Kami sudah melakukan langkah antisipasi terutama menghadapi ancaman wabah flu babi dan penyakit-penyakit lainnya sesuai aturan yang telah kami tetapkan dan rekomendasi dari badan kesehatan dunia, WHO," kata Menkes Saudi, Abdullah Al-Rabeeah.

Antisipasi itu antara lain dengan mendirikan 19 klinik kesehatan lengkap dengan peralatannya di kota Makkah untuk merawat para jamaah yang diduga terkena virus atau dipastikan sudah terinfeksi virus flu babi. Sebuah laboratorium khusus juga disiapkan di Arafah untuk keperluan uji klinis para jamaah yang menjadi suspect flu babi. Selain lab, disiapkan pula ruang karantine berkapasitas 57 tempat tidur.

Menkes Saudi menyatakan, sejauh ini ancaman pandemi flu babi yang dikhawatirkan menimpa para jamaah haji tidak terjadi. "Tidak ada laporan baru jamaah haji yang meninggal dunia akibat flu babi, setelah empat orang jamaah yang sudah kami pastikan meninggal dunia akibat flu tersebut," ujar Rabeeah.

Pusat Perhatian Dunia

Pelaksanaan ibadah haji di Saudi juga disiarkan oleh media massa terkemuka di dunia mulai dari CNN, BBC, ABC, NBC, Associated Press, Agence France Presse dan Reuters sampai stasiun televisi Al Jazeera yang berbasis di Qatar, Al Arabiya, MBC, Islam Channel dari Inggris, KBC dari South Korea, NHK televisi dari Jepang, Russia Today TV sejumlah stasiun televisi dari Indonesia yang masing-masing mengirimkan reporternya untuk meliput pelaksanaan ibadah haji.

Kementerian Budaya dan Informasi Saudi memberikan fasilitas berupa media center di Jeddah, Makkah, Madinah, Mina dan Arafah untuk memudahkan para wartawan dari berbagai negara melakukan liputannya.

"Kami menyediakan semua yang dibutuhkan media, seperti fasilitas internet dengan kecepatan tinggi, telepon dan mesin fax serta mengkordinir tour bagi para wartawan ke tempat-tempat suci di Saudi," kata Abdul Aziz bin Salamah, deputi menteri kebudayaan dan informasi Saudi. (ln/iol/arabnews)