Dewan Kota Camden, Australia Tolak Pembangunan Sekolah Islam

Sekitar 200 warga Kota Camden, sebuah kota di pinggiran Sydney, bertempuk tangan ketika Dewan Kota memutuskan menolak proposal pembangunan sekolah Islam di kota itu. Sementara kelompok anti-Muslim yang berunjuk rasa di luar gedung Dewan Kota menyambut gembira keputusan itu.

Dewan Kota Camden menolak permohonan pembangunan sekolah Islam dengan alasan, sekolah Islam tidak cocok untuk kota kecil seperti Camden karena akan menimbulkan dampak pada kelancaran lalu lintas dan hilangnya tanah untuk pertanian. Dewan Kota membantah penolakan dilakukan atas dasar alasan agama.

"Ini cuma masalah tempat, kami tidak akan masuk ke wilayah agama dan isu nasionalisme, " kata Walikota Camden Chris Patterson pada media massa lokal.

Meski faktanya, muncul sentimen anti-Muslim ketika warga setempat mendengar rencana pembangunan sekolah Muslim di Camden. Mereka yang anti-Muslim bahkan sampai menancapkan kepala babi di tempat yang akan menjadi lokasi pembangunan sekolah dan mengancam akan menyerang warga Muslim yang belajar di sekolah itu.

"Kami cuma tidak mau ada Muslim di Camden. Bukan cuma kota ini yang tidak menginginkan mereka, tapi juga seluruh Australia, " kata seorang warga perempuan yang mengenakan topi ala koboi bermotif bendera Australia, dalam pertemuan di Dewan Kota hari Selasa (27/5).

Sejumlah warga lainnya berdalih penolakan mereka bukan karena alasan agama. Seorang pria pada stasiun televisi lokal mengatakan, "Ini tidak hubungannya dengan masalah keIslaman, apapun itu, apakah sekolah Katolik atau Budha, wilayah ini tidak cocok untuk sekolah yang akan menampung 1.200 siswa."

Sekolah Islam itu rencananya dibangun untuk memenuhi kebutuhan pendidikan warga Muslim dan akan mengikuti standar program pendidikan Australia, dan akan memberikan mata pelajaran agama Islam seperti yang diterapkan sekolah-sekolah Katolik dan Protestan yang ada di Australia.

Di Camden ada sekitar 150 keluarga Muslim dan keluarga Muslim di Kota Sydney dipekirakan akan memilih sekolah Islam di Camden jika sekolah itu jadi dibangun.

Dewan Kota Camden mengklaim menerima 3.000 pernyataan warga yang menolak pembangunan sekolah Islam itu, dan hanya 100 pernyataan yang menyatakan setuju. Andrew Wynnet, salah seorang pimpinan warga Camden-Macarthur mengatakan, pembangunan sekolah Islam dalam jangka panjang akan membawa dampak demografi di Camden.

"Karakter kota ini akan berubah. Ketika ada yang besar seperti ini, para orangtua akan mengikuti. Jumlah orangtua akan mengubah karakter kota in. Dan jika ada 1.500 Muslim di kota ini, mereka akan menjadi mayoritas, " kata Wynnet pada BBC.

Dalam pertemuan publik yang dihadiri seribu warga Camden bulan November lalu, sudah bermunculan pernyataan-pernyataan anti-Islam yang menentang didirikannya sekolah Islam tersebut. "Semuanya sedang dihancurkan. Mereka mengambil alih kami dan menenggelamkan Australia, " kata seorang warga perempuan.

"Ada teroris di antara mereka, mereka ingin di sini agar bisa bersembunyi di rumah-rumah perkebunan. Kota ini berisi warga dari berbagai kebangsaan… Tapi Muslim tidak pantas di kota ini. Kami orang-orang Australia, OK… " tukas perempuan tadi, seolah lupa sejarah bahwa warga Muslim sudah menetap di Australia sejak lebih dari 200 tahun silam dan agama Islam menjadi agama terbesar kedua setelah Kristen di Negeri Kanguru itu. (ln/al-arby/iol)