"Diplomat AS Menjalankan Kampanye Fitnah"

Turki menuduh diplomat AS menyebarkan "fitnah" di seluruh dunia, menekankan bahwa informasi yang bocor tidak dapat diandalkan dan hanya bertujuan untuk merusak hubungan antar negara.

Menyatakan akan mengekspos kabel diplomatik Amerika Serikat , Wikileaks telah merilis ribuan dokumen, beberapa kabel diplimatik yang dirilis, menghina terhadap sejumlah negarawan dunia, termasuk Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan.

"Kabel diplomatik tifdak serius para diplomat Amerika, terbentuk dari gosip, majalah, tuduhan dan fitnah telah menyebar di seluruh dunia melalui internet," dikutip Reuters atas pernyataan Erdogan pada hari Minggu kemarin (5/12).

Turki telah menjadi negara kedua yang banyak disebutkan di sebagian besar dokumen Wikileaks menyusul Irak.

Rilis kabel diplomatik mengklaim bahwa pemimpin Turki dianggap kurang visi dan kedalaman analitik dan minimal dalam membaca.

"Apakah ada pengungkapan rahasia negara, atau ada tujuan lain ?…," pemimpin Turki bertanya.

"Apakah ada membawa pesan terselubung, berupa propaganda gelap? Apakahal itu sebagai upaya untuk mempengaruhi, memanipulasi hubungan antara negara-negara tertentu?" tanyanya.

Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad juga menyatakan keraguan tentang dugaan eksposisi, yang mengatakan bahwa pemerintah AS telah sengaja "merilis" materi kabel diplomatik secara sengaja.

"Bahan-bahan tadi tidak bocor, tetapi dilepaskan dengan cara yang terorganisasi," katanya pada hari Senin pekan lalu dalam menanggapi pertanyaan oleh seorang koresponden Press TV.

"Negara-negara di wilayah ini seperti teman-teman dan saudara, dan ini tindakan berbahaya tidak akan mempengaruhi hubungan mereka," kata presiden Iran.

Menteri Dalam Negeri Turki Besir Atalay mengatakan pada hari Kamis pekan lalu bahwa Israel, sebagai lawan bagi negara di Timur Tengah, telah memetik manfaat dari dokumen tersebut, AFP melaporkan.(fq/prtv)