Dollar, Masih Kuat?

Benarkah dollar sudah melemah terhadap mata uang lainnya? Menurut Muhammad Al-Jasser, gubernur Lembaga Moneter Arab Saudi (SAMA), dolar masih menjadi unggulan dalam peranannya sebagai cadangan mata uang, walaupun sudah dapat dipastikan terseok-seok oleh Euro.

Profesor Hamid Sabourian, ketua Fakultas Ekonomi di Universitas Cambridge, mengatakan bahwa saat ini Negara-negara seperti China dan Russia dan situasi di Negara Teluk sedang mengubah skenario penggunaan mata uang yang lain selai dollar AS.

IMF (International Monetary Agency) sendiri, sebagai institusi keuangan internasional yang dimiliki AS telah menyerukan untuk menggunakan hak penarikan khusus (Special Drawing Righnt atau SDR) sebagai mata uang global yang baru untuk menggantikan dolar, namun hal ini ditolak mentah-mentah. Jasser mengatakan SDR bukan merupakan mata uang, tapi hanya mempunyai potensi yang mewakili klaim pada mata uang anggota IMF. "Peran SDR saat ini tidak sesuai dengan karakteristik utama mata uang cadangan," serangnya.

Al-Jasser mengatakan bahwa karena dolar adalah alat tukar dalam perdagangan internasional, ekspor komoditas ekonomi secara alami akan terus menggunakan dolar, sehingga tidak heran, untuk saat ini dollar masih belum bisa digantikan. "Dolar tidak hanya merupakan alat tukar, tapi juga merupakan unit hitung," ia menambahkan.

Christopher Allsopp dari University of Oxford menyerukan "solusi domestik" untuk masalah yang mempengaruhi suatu negara. Dia mengatakan setiap negara memiliki kebutuhan sendiri dan dia memperingatkan terhadap implikasi menerapkan solusi dari luar. Artinya, ya mandiri lah di negeri sendiri. (sa/arabnews)