Dua Menteri Prancis Boikot Tariq Ramadhan Berceramah di Konferensi Uni Eropa

1 1Dua menteri Prancis memboikot acara konferensi yang direncanakan  oleh Uni Eropa dengan mengundang partisipasi tokoh intelektual Muslim Tariq Ramadan.

“Saya tidak biasa untuk  menyerah pada seseorang yang saya tidak bisa bertukar  fikiran denganya,” kata Bruno le Maire , oposisi Perancis untuk Gerakan Populer (UMP) katakan kepada surat kabar Le Monde.

“Dan sebagai gantinya , Saya akan melawan mereka.” Ujarnya.

Konferensi tersebut diadakan pada hari  Rabu, 8 Mei, di Florence, Italia, untuk membahas masa depan Uni Eropa.

Diselenggarakan oleh Universitas Institut Eropa dengan harian Le Monde dan harian Inggris The Financial Times, pertemuan tahunan itu biasanya  menyatukan politisi dan intelektual dari seluruh Eropa.

Peserta dari konferensi itu dihadiri oleh Tariq  Ramadhan, Presiden Komisi Eropa Jose Manuel Barroso, ekonom Italia Mario Monti dan Partai Buruh Ed Miliband.

Tapi menteri dalam negeri Perancis , Manuel Valls dan Menteri Urusan perempuan Najat Vallaud-Belkacem, menolak kehadiran intelektual Muslim dan mereka menarik diri dari acara atas partisipasinya.

Stephan Albrechtskirchinger dari Universitas Institut Eropa menggambarkan penolakan menteri tersebut sebagai “disesalkan”, menurut kabar France 24.

Dia mengatakan bahwa intelektual Muslim Tariq Ramadhan itu memiliki “kredit akademik tak terbantahkan” sebagai profesor kontemporer Islam di Universitas Oxford.

Profesor Ramadhan secara luas dianggap sebagai komentator terkemuka saat ini tentang Islam dan perannya di Barat.

Dia aktif di dunia akademis dan maupun masyarakat, ia ceramah secara luas di seluruh dunia tentang teologi, etika, keadilan sosial, ekologi dan agama, serta, dialog antar budaya.

Seorang penulis dari 20 buku dan 700 artikel tentang Islam, dan ia dinobatkan oleh majalah Time sebagai salah satu dari 100 inovator dari abad ke-21 untuk karyanya pada menciptakan Islam Eropa yang independen.

Ramadhan adalah seorang kritikus vokal terhadap kebijakan Perancis melawan minoritas Muslim di Perancis, khususnya di bawah mantan presiden Nicolas Sarkozy. Dan ia merupakan putera dari ulama Suriah yang terbunuh , Said Ramadhan Al Buthi. (OI.net/Dz)