Erdogan Ancam Kirim Pasukan Khusus Turki Untuk Kejar Teroris Wirathu

Eramuslim.com – Setelah pemerintah Malaysia mengancam akan me-rudal biksu Wirathu jika berani datang ke Aceh, kini Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengkritik PBB yang membiarkan biksu radikal Wirathu bertindak sesuka hatinya. Setelah melakukan pembantaian etnis Rohingya, Wirathu juga berani mengancam Aceh yang telah memberi hukuman cambuk kepada dua orang umat Buddha. Padahal, mereka sendiri yang meminta hukuman berdasar syariat Islam tersebut.

”PBB sangat memalukan. Terutama saat menyebut mengenai prinsip-prinsip, nilai, dan keadilan di dunia. Di mana kebebasan dalam beragama? Mereka memulai peperangan. Tidak ada penjelasan lain,” kata Erdogan seperti dikutip rakyatsumatera.com dari The Independent, Kamis (16/3).

Presiden Erdogan berjanji akan terus mengejar Wirathu meski bersembunyi di lubang tikus. Ia juga akan mengerahkan kapal perang yang berisi pasukan khusus Turki. “PBB dan negara lain hanya bisa mengecam tindakan brutal Wirathu. Tapi kami akan langsung memburunya meskipun ia sembunyi di lubang tikus,” tegas Erdogan berapi-api.

Si Botak Gembong Teroris

Salah satu kekuatan militer dunia yang saat ini banyak diperhitungkan adalah Turki. Berbicara pasukan khusus, yang ada dalam kekuatan perang Turki adalah Özel Kuvvetler Komutanlığı yang dikenal sebagai Maroon Berets atau Bordo Bereliler—yang mengacu pada warna baret yang mereka kenakan. Aksi pasukan khususTurki yang mengejutkan dunia adalah saat menembak jatuh Sukhoi Su-24 milik Rusia dengan Sniper.

Sebelumnya, juru bicara Erdogan, Ibrahim Kalin juga menyatakan reaksi PBB dan mayoritas negara di dunia yang acuh tak acuh terhadap phobia anti Islam di Myanmar. Bahkan PBB justru memperkuat tren anti-Muslim dan xenofobia yang berkembang di Eropa dan dunia Barat. ”Quo vadis Europa? (Ke mana Eropa akan dibawa?)” kata Ibrahim dalam akun Twitter resminya.

Sementara itu, China yang didukung oleh Rusia, memblokir pernyataan singkat Dewan Keamanan (DK) PBB atas aksi kekerasan Myanmar terhadap etnis Rohingya.  Kantor HAM PBB bulan lalu menuduh militer Myanmar melakukan pembunuhan massal dan pemerkosaan terhadap Muslim Rohingya. Militer Myanmar juga membakar desa Muslim Rohingya sejak Oktober dalam kampanye yang sangat mungkin masuk dalam kejahatan terhadap kemanusiaan dan mungkin pembersihan etnis.

Pernyataan seperti itu harus disepakati oleh konsensus. Para diplomat mengatakan China yang merupakan tetangga Myanmar, yang didukung oleh Rusia, memblokir pernyataan itu.

Setidaknya 75 ribu telah melarikan diri dari negara bagian Rakhine ke Bangladesh sejak militer Myanmar memulai operasi keamanan pada Oktober lalu. Operasi militer dilakukan setelah pos perbatasan diserang oleh gerilyawan Rohingya. Sembilan anggota polisi Myanmar tewas dalam serangan tersebut.

Pantauan redaksi eveline, mendapati komentar netizen terkait Erdogan kirim pasukan khusus Turki buru biksu radikal Wirathu. Mendengar kabar tersebut, semangat para netizen pun bergelora, hingga menyampaikan komentar berapi-api, “Hancur kn binasakn mereka yg telah membantai byk manusia yg tk brdosa”. Dituliskan netizen bernama Eyank Kakung Lintang.

Ada juga yang menyanjung langkah presiden Turki, seperti disampaikan netizen bernama Senja Pg ini, “Allahu Akbar salut melihat ketegasan pemimpen turki yg selalu berjuang membela orang” ber iman & selalu semangat membrantas kejahatan. smg Allah membatu dgn kekuatanya Aamiin”.(jk/eve)