Erdogan Gagas Koalisi Besar Bersama Oposisi

Erdogan-2Eramuslim.com – Presiden Recep Tayyip Erdogan, Rabu (10/5), melakukan pertemuan mendadak dengan tokoh senior oposisi Partai Rakyat Republik (CHP), sementara kekuatan politik Turki mempertimbangkan kemungkinan koalisi setelah pemilihan anggota legislatif.

Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP), yang berkuasa, kehilangan suara mayoritas dalam pemilihan umum pada Ahad itu dan menjadi pukulan hebat bagi Erdogan dan AKP, yang telah memerintah Turki 13 tahun.

Hasil pemilu tersebut membawa Turki ke periode ketidakpastian politik yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak AKP berkuasa, dan negara tersebut menghadapi kemungkinan pemerintahan koalisi ataupun pemilu lebih awal.

Erdogan yang belum berbicara kepada publik mengenai hasil pemilu tersebut, melakukan pertemuan dua jam yang tidak diumumkan sebelumnya, di Ankara dengan Deniz Baykal yang merupakan pemimpin CHP hingga 2010 dan mempertahankan lagi kursinya.

Pertemuan itu dilakukan di tengah spekulasi bahwa satu jalan keluar bagi kebuntuan politik Turki bisa jadi sebuah “koalisi besar” antara CHP dan AKP.

Kepada wartawan Baykal mengatakan Erdogan terbuka untuk setiap bentuk koalisi.

“Saya lihat Presiden memiliki pemahaman terbuka untuk semua bentuk koalisi,” tokoh CHP itu.

Baykal mengatakan ia tidak melihat keberatan dari pihak Presiden atas arah koalisi oposisi yang tidak akan melibatkan AKP.

“Partai-partai politik perlu berbicara mengenai isu koalisi. Pihak kepresidenan tidak akan menghalangi sebuah konsensus,” tambah dia.

Baykal mengatakan akan memberitahu pemimpin CHP Kemal Kilicdaroglu mengenai hasil pertemuan itu.

Baykal (76) yang siap menjadi ketua parlemen sebagai anggota tertua, mengatakan pertemuan itu dilakukan atas permintaan Erdogan.

Pertemuan itu juga menimbulkan berbagai komentar di media sosial, dengan pengguna mengingatkan kembali betapa dulu Erdogan begitu gembira meledek Baykal ketika ia mundur dari CHP saat muncul tudingan skandal video seks.

Dengan hasil pemilu tersebut, AKP hanya akan mempunyai 258 kursi dari 550 kursi parlemen, CHP 132 kursi, dan Partai Pergerakan Nasional (MHP) serta Partai Demokratik Rakyat Pro-Kurdi (HDP) masing-masing 80 kursi.

Para komentator memperkirakan bahwa opsi pemilu baru semakin surut di tengah aktivitas untuk menemukan solusi koalisi.

“Detak jantung Ankara berubah setiap saat,” tulis kolumnis pro-AKP Abdulkadir Selvi di harian Yeni Safak.

“Pada malam pemilihan, peluang sepertinya berada di pihak pemilu awal. Namun, dengan menurunnya suhu pemilu, peluang mulai beralih ke arah pemerintahan koalisi,” katanya.(rz)