Erdogan: Hamas Bukan Kelompok Teroris

Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan pada hari Jumat kemarin (4/6) bahwa dirinya tidak melihat kelompok perjuangan Palestina yang di cap radikal oleh Israel dan barat, Hamas, sebagai organisasi teroris.

"Hamas adalah pejuang perlawanan yang berjuang untuk mempertahankan tanah air mereka. Mereka telah memenangkan pemilihan," kata Erdogan dalam pidato umum di pusat kota Konya, yang disiarkan langsung di televisi Turki, yang diikuti oleh sekitar 10.000 orang yang berunjuk rasa di Istanbul meneriakkan slogan anti- Israel.

"Saya telah mengatakan hal ini kepada pejabat AS … Saya tidak menerima Hamas di cap sebagai organisasi teroris dan saya hari ini tetap berpikir yang sama. Mereka membela tanah mereka," katanya.

Erdogan menyatakan komentar kerasnya itu dalam sebuah aksi kemarahan terhadap Israel setelah serangan hari Senin terhadap armada kebebasan yang membawa bantuan ke Jalur Gaza, yang merenggut nyawa sembilan warga Turki dan sekali lagi membuat hubungan kedua negara yang bersekutu tersebut jatuh ke dalam krisis yang mendalam.

Erdogan juga mengecam kekuatan Barat yang menolak Hamas setelah kemenangan mereka dalam pemilu yang demokratis.

"Kenapa anda (barat) tidak memberi mereka kesempatan? Biarkan mereka memimpin," katanya, dipenuhi dengan kerumunan orang yang bersorak-sorai pendukung partainya.

Amerika Serikat dan negara Uni Eropa telah memblacklist Hamas sebagai kelompok teroris meskipun kemenangan mereka dalam pemilu Palestina pada tahun 2006.

Erdogan memperbaharui kritiknya atas penyerbuan Israel pada armada bantuan, yang termasuk penyelenggara armada itu adalah organisasi amal Islamis Turki.

"Pemerintah Israel, adalah munafik, paranoid dan pendusta," kata Erdogan.

Sekitar 10.000 orang melambaikan bendera Turki dan Palestina dan meneriakkan slogan-slogan anti-Israel dalam unjuk rasa Jumat kemarin guna mendukung korban serangan Israel terhadap kapal bantuan Gaza, lapor seorang reporter AFP.(fq/aby)