Fatah-Hamas Sepakat Tutup Buku Pertikaian, Mungkinkah?

Jubir resmi gerakan Fatah, Abdul Hakim Iwadh beserta tim perundingnya yang diutus ke Kairo menyatakan, Mesir telah melontarkan gagasan untuk melakukan kajian tingkat tinggi, antara Hamas dan Fatah di Kairo pekan depan.

Gagasan ini diajukan untuk menutup kemungkinan berbagai konflik bersenjata antara dua gerakan besar Palestina itu. Hamas dan Fatah, tampaknya telah menyetujui dan menyambut tawaran Mesir tersebut.

Di sisi lain, utusan Hamas yang dipimpin Musa Abu Marzuq sebagai kepala biro politik Hamas, hari ini Senin (29/5) mulai melakukan kajian terpisah dengan sejumlah sayap pengamanan Mesir tentang hal itu. Pembicaraan Hamas dengan perwakilan Mesir akan dilakukan selama dua hari sampai hari Kamis mendatang. Sayangnya, di tengah upaya perdamaian itu, terjadi sejumlah kontak senjata antara pendukung Hamas dan personil pasukan pengamanan nasional yang berafiliasi ke gerakan Fatah. Kontak senjata itu terjadi di kamp pengungsi di Ghaza.

Menurut Iwadh dalam keterangannya, Umar Sulaiman ketua intelejen Mesir yang mengajukan usul kajian tingkat tinggi antara Hamas dan Fatah, untuk menutup secara final semua kemungkinan konflik di masa depan. “

Dalam pertemuan itu akan dirumuskan berbagai keputusan stategis untuk menutup lembar permusuhan internal Palestina secara permanen, guna mencapai situasi politik yang lebih baik di Palestina, ” ujar Iwadh.

Ia menambahkan bahwa ide ini sudah disepakati oleh tim Fatah dan ide ini juga akan ditawarkan kepada tim Hamas dan sejumlah unit pejuang Palestina lainnya.

Ketua intelejen Mesir, tambah Iwadh lagi melontarkan sejumlah pertanyaan pada pimpinan Fatah. “Saya kira, Umar Sulaiman juga akan melontarkan pertanyaan yang sama kepada Hamas saat mereka bertemu dengan pihak Mesir. Tampaknya Mesir ingin meletakkan secara tegas di mana letak permasalahannya dan mendiagnosa ‘penyakit’ nya secara seksama, lalu akan diambil langkah-langkah untuk memperbaikinya saat pertemuan bersama antara Hamas dan Fatah, " papar Iwadh.

Mungkinkah rencana perdamaian final antara dua kubu Palestina ini benar-benar terimplementasi hasil-hasilnya? Waktu yang akan menjawabnya. (na-str/iol)